Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pihak RS Medika Permata Hijau membantah KPK soal tersangka korupsi e-KTP, Setya Novanto, berencana menyewa satu lantai sebelum terjadi kecelakaan. RS Medika mengatakan ada pasien lain di lantai tiga, tempat Novanto dirawat.
"Saya yakini saya melihat data-data pasien yang tengah dirawat terdapat tiga orang di lantai tiga. Jadi lantai tiga ruang rawat seluruhnya nggak hanya Setnov saja ya, tetapi ada pasien lain," kata pejabat Humas RS Medika, Romi Sukardi, saat dihubungi, Kamis (11/1/2018).
Soal Novanto yang langsung masuk ke ruang VIP tanpa masuk ke Instalasi Gawat Darurat, Romi mengaku tidak mengetahuinya.
"Saya saat itu sudah pulang ya. Jadi saya tidak tahu juga," kata Romi.
KPK menetapkan pengacara Fredrich Yunadi dan dr Bimanesh Sutarjo sebagai tersangka. Keduanya dijerat KPK karena diduga merintangi penyidikan.
Sebelum Novanto dirawat, Fredrich disebut KPK mendatangi rumah sakit untuk mengondisikan situasi. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan peristiwa yang dimaksud terjadi pada saat Novanto mengalami kecelakaan.
Basaria mengatakan penyidik mendapatkan informasi bahwa salah seorang dokter di RS Medika Permata Hijau mendapatkan telepon juga dari seseorang yang diduga pengacara Novanto. Novanto, disebut orang yang diduga pengacara itu, akan dirawat pada pukul 21.00 WIB.
"Dan meminta kamar VIP yang rencananya akan di-booking satu lantai. Padahal saat itu belum diketahui SN dirawat karena sakit apa," kata Basaria. dtc