Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menjadi sorotan publik beberapa hari terakhir. Ini karena Susi diminta Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan, menghentikan aksi penenggelaman kapal maling ikan.
Sejak menjabat menteri di Kabinet Kerja, Susi memang gencar menenggelamkan kapal maling ikan, terutama yang berasal dari negara lain. Aksi ini sebagai efek jera agar para maling ikan tak lagi mondar-mandir di laut Indonesia.
Susi menjelaskan, aksinya menenggelamkan kapal itu tidak sembarangan. Penenggelaman kapal pencuri ikan, termasuk yang berasal dari negara lain, berdasarkan putusan pengadilan.
Selain itu, Susi juga berdialog dengan para duta besar (dubes) dari negara-negara asal kapal pencuri ikan yang ditangkap.
"Kita juga caranya sangat santun. Panggil dubes-dubesnya dulu, 6 orang dubes makan siang. Kita permisi dulu sebelum berbuat karena kita menghormati asas hubungan bilateral antara negara," ujar Susi dalam sambutan di acara Rakernas II Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, di Salemba, Jakarta, Jumat (12/1/2018).
"Untuk menyelesaikan semuanya dengan baik, Pak Presiden dengan ketegasannya, ya eksekusi. Itu pun bukan Menteri Susi hobi nenggelamin kapal, enggak, kan itu keputusan pengadilan," lanjut Susi.
Dia menambahkan, penenggelaman kapal-kapal pencuri ikan yang dilakukan selama ini berdasarkan pada putusan pengadilan.
"Itu pengadilan memutuskan pemusnahan itu dengan cara penenggelaman kapal yg di-publish supaya orang tahu. Namun saya pikir soal penenggelaman kapal, cukup segitu saja. Terlalu banyak comment nanti kita enggak move on," tutur Susi. (dtc)