Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis-Jakarta
Bawaslu RI merencanakan pemeriksaan terhadap Ketum Gerindra Prabowo Subianto soal tudingan mahar politik di Pilgub Jatim yang dilemparkan La Nyalla Mattalitti. Ketua DPP Gerindra Habiburokhman mengingatkan Bawaslu agar tidak menyeret Prabowo.
"Bawaslu ini kan aparat penegak hukum juga karena ada kewenangan penegak hukum. Dia harus bekerja pureprofesional berdasarkan bukti yang ada. Jadi jangan masuk ranah bahaya," ujar Habiburokhman di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1).
"Ini bukan Habiburokhman Ketua DPP Partai Gerindra, Habiburokhman pendukung Prabowo. Kalau sudah konteks pendukung Prabowo, saya pikir ini bisa repot. Ini sensitif sekali kalau sentuh-sentuh nama Pak Prabowo," imbuh dia.
Menurut Habiburokhman, wacana memanggil Prabowo ibarat jauh panggang dari api. Menurutnya, Bawaslu dalam konteks pemanggilan seseorang harus berdasarkan bukti yang kuat.
Dia sendiri ragu apakah La Nyalla menyimpan atau memegang bukti terkait tuduhan mahar politik tersebut.
"Kita menanyakan bagaimana standar kerja Bawaslu kalau sampai ke Pak Prabowo karena Pak La Nyalla sendiri saya baca di satu media bilang, 'Saya nggak punya bukti tapi saya berani sumpah pocong.' Masak Bawaslu menindaklanjuti sumpah pocong?" ungkap dia.
Meski demikian, dia menyebut Gerindra sepakat tuduhan itu harus segera diselesaikan dan dicari fakta yang sebenarnya. Namun dia tak sepakat andai Bawaslu sampai harus memanggil Prabowo.
"Tapi kalau sampai menyebut-nyebut Pak Prabowo, saya ingatkan kawan-kawan jangan seolah-olah ingin membuat gimik, membuat suatu yang seksi sehingga mendapatkan atensi dari media dan sebagainya. Jangan main-main ke situ, Bawaslu!" tegas Habiburokhman.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menegaskan akan menyelidiki dugaan mahar politik di Jawa Timur yang melibatkan La Nyalla Mattalitti dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Dua pihak yang berseteru segera dipanggil Bawaslu Jatim.
"Jangan sampai ini kabar burung diembuskan. Kami sepertinya akan panggil Pak Prabowo untuk menjelaskan supaya terang. Jadi clear nanti, apakah jelas ada mahar atau tidak," ucap anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja.(dtc)