Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Edy Rahmayadi berjanji tidak akan menggunakan PSSI sebagai kendaraan politiknya dalam persaingan menjadi calon gubernur. Ia mengatakannya di kongres PSSI.
Edy maju menjadi cagub Sumatera Utara di 2018, meski sedang menjabat sebagai ketua umum PSSI. Adapun masa jabatannya di PSSI masih sampai 2020.
Dia berpasangan dengan Musa Rajeckshah sebagai calon wakil gubernurnya. Keduanya diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, Golkar, Nasdem, dan Hanura.
Saat menghadiri Kongres PSSI di ICE BSD, Serpong, Tangerang, Sabtu (13/1), 'dengung' dukungan untuk Edy jadi gubernur terdengar. Seruan 'Hidup Pak Gubernur!' dan 'Sumut Satu!' berkali-kali menggema di forum tertinggi sepakbola Indonesia itu.
Dalam pidato penutupan kongres, Edy menjamin tidak akan menggunakan PSSI sebagai kendaraan politiknya. sepakbola, menurutnya, tidak boleh berurusan dengan politik.
"PSSI tidak boleh berurusan dengan politik. Untuk Pilkada, saya tidak menggunakan PSSI karena memang tidak boleh," Edy berjanji.
Meski begitu, Edy melihat korelasi antara pemimpin daerah dengan kemajuan persepakbolaan daerah. Ia menilai kinerja Asosiasi Provinsi PSSI yang kurang baik biasanya disebabkan karena ketidakpedulian pemimpin daerahnya pada sepakbola.
"Maksudnya, sepak bola itu harusnya menjadi perekat. Gubernur juga punya tanggung jawab dengan Asprov-asprov dan kemajuan sepak bola kita," Edy mengatakan. (dts)