Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Gorontalo.Tim Basarnas akhirnya menghentikan pencarian korban yang tertimbun longsor tambang emas di Desa Mekarti Jaya, Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Korban yang masih belum ditemukan, Dimas Usman (24) warga Pohuwato.
"Iya pencarian sementara sudah dihentikan sebagaimana hasil rapat briefing di lapangan bersama unsur SAR dan keluarga korban, mengingat sudah tujuh hari namun tanda tanda untuk menemukan korban nihil," ucap Kepala Basarnas Gorontalo, Muslimin, Senin (15/1).
Dia mengakui sulitnya lokasi kejadian hingga mempersulit tim gabungan dari SAR, kepolisian dan warga untuk menemukan korban yang tersisa.
"Lokasi kejadian berada di sebuah gunung. Dan korban tertimbun dalam lubang tambang," jelas Muslimin.
Dia juga berjanji, bila ada info tanda-tanda adanya korban, operasi akan dibuka kembali.
"Saat ini tim gabungan sudah kembali ke desa kemungkinan tim akan tiba pada Senin sore. Antara lokasi tambang dan desa berjarak cukup jauh dengan jalan kaki bisa mencapai dua hari satu malam," lanjut Muslimin.
Curah hujan yang tinggi di lokasi tambang dan lokasi yang terjal adalah kendala tim SAR dan gabungan dalam melakukan pencarian korban.
"Selain lokasi yang cukup jauh, kita juga minim peralatan yang digunakan sehingga mempersulit Tim SAR gabungan yang berada di Lokasi tambang untuk melakukan pencarian," tutup Muslimin.
Sementara Wakil Bupati Pohuwato, Amin Haras, mengaku menghormati langkah yang dilakukan Basarnas dan pihak keluarga untuk menghentikan sementara pencarian korban.
"Itu sesuai SOP dan kita menyerahkan ke pihak tim SAR dan keluarga korban," jelas Amin.
Dia juga menjelaskan, tambang tradisional yang dikelola warga di Kecamatan Taluditi, sudah sering menelan korban. Kondisi lokasi tambang yang juram hampir setiap tahun menelan korban.
"Para korban yang tertimbun tak hanya warga Pohuwato tapi juga ada warga penambang dari Kabupaten lain, seperti kabupaten Gorontalo dan Boalemo," lanjut Amin sambil menambahkan untuk menutup tambang illegal ini adalah pihak keamanan.
"Kita juga akan meminta polisi untuk sementara menutup tambang ini. Karena tambang ini bukan hanya merusak hutan tapi juga banyak korban yang meninggal di lokasi tambang," pinta Amin.
Sebelumnya, longsor yang terjadi pada pekan lalu, empat orang penambang tradisional tertimbun longsor. Dua korban Suharto Usman (49) dan Hamim Tun (23) ditemukan pada Minggu (7/1), sementara, Yanto Kune (35) ditemukan Rabu pagi (10/1).(dtc)