Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Trabzon. Sebuah pesawat bermuatan 168 penumpang tergelincir dari landasan pacu ke sebuah tebing tepi laut. Peristiwa itu terjadi setelah pesawat mendarat di sebuah bandara di utara Turki.
Dilansir AFP, Senin (15/1) tidak ada penumpang yang terluka dalam peristiwa tersebut.
Penerbangan Pegasus Airlines awalnya berjalan lancar setelah lepas landas dari ibukota Ankara menuju Trabzon. Namun, saat mendarat di Trabzon pada Sabtu malam waktu setempat, pesawat itu tergelincir dari landasan pacu.
Sebuah gambar menunjukkan pesawat itu tergeletak di tebing dengan bagian depannya hanya beberapa meter dari permukaan air Laut Hitam dan rodanya terjebak dalam lumpur.
"Ada kepanikan, orang-orang berteriak, berteriak. Ketika mereka menyuruh kami keluar dari pintu belakang, semua orang mencoba mendorong maju dari orang lain. Itu adalah situasi yang mengerikan," ujar salah satu penumpang, Fatma Gordu.
Dia bilang mereka bisa mencium bau bahan bakar dan takut terjadi ledakan. Dia juga menambahkan ada wanita hamil dan anak-anak di dalam pesawat.
Sementara, penumpang lainnya, Yuksel Gordu mengatakan tak adanya korban jiwa dalam kejadian itu sebagai keajaiban."Kita bisa saja terbakar, bisa meledak, kita bisa terjatuh ke laut ... Setiap kali memikirkannya, saya merasa gila," katanya.
Ada pula gambar yang menunjukkan asap berasal dari pesawat. Terlihat sebuah mesin yang jatuh ke dalam air dari pesawat berada 25 meter dari laut.
Pegasus Airlines mengkonfirmasi tidak ada korban di antara 162 penumpang, dua pilot dan empat pramugari. Penyebab insiden tersebut belum diketahui, namun penyelidikan sedang dilakukan.
"Pesawat akan dilepas sementara semua tindakan telah diambil untuk pekerjaan dan prosedur lain. Ini akan dilakukan selangkah demi selangkah," ujar Gubernur Trabzon Yucel Yavuz.
Dia juga menambahkan, ada sejumlah penumpang yang diminta untuk pergi ke rumah sakit, namun tidak dijelaskan rincian lebih lanjut. Bandara untuk sementara ditutup sebelum dibuka kembali pada hari Minggu dini hari waktu setempat, sambil menunggu operasi pemindahkan pesawat diselesaikan.
Jaksa penuntut umum Trabzon telah meluncurkan sebuah penyelidikan kriminal terpisah. Profesor Atakan Aksoy dari departemen teknik sipil Universitas Teknik Karadeniz mengatakan bahwa pembangunan landasan kedua di bandara itu perlu dipercepat.
"Jenis kecelakaan ini bisa terjadi karena permukaan tanah yang sempit di bagian utara bandara dan karena berada di dekat tebing," ucap Aksoy.(dtc)