Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis-Jakarta
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan peringkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) di Indonesia. Berbagai sektor pun didorong untuk bisa lebih mudah agar bisa menarik minat para investor.
Guna mewujudkan hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memanggil sejumlah menteri untuk membahas masalah tersebut. Salah satunya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Di sektor perhubungan, Budi Karya mengatakan pihaknya mencoba untuk terus memberi kemudahan di berbagai hal, salah satunya ialah aturan layanan pengiriman pesanan elektronik (Delivery Order Online/DO Online) untuk barang impor di pelabuhan. Dia mengatakan, walau aturan tersebut telah terbit, tapi masih dinilai belum efektif dalam menekan dwelling timeatau waktu bongkar muat.
Dia mengaku, waktu keluar masuk barang di pelabuhan masih menjadi satu masalah yang rumit, walaupun dwelling time sudah ditetapkan untuk di bawah tiga hari.
"Masalah waktu ada sedikit komplikasi, karena ketika kami sudah buat dwelling time tiga hari, sebenarnya (masih) ada 30-40% barang-barang yang masih ada di pelabuhan dengan berbagai motif. Sebagian besar adalah belum selesai karena pemeriksaan, tapi ada yang karena pemiliknya tidak ada gudang dan pembelinya," kata Budi Karya usai mengikuti rapat EoDB di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Lebih lanjut Budi Karya menjelaskan, masalah penumpukan 30%-40% ini lah yang disampaikannya kepada Darmin Nasution dalam rapat kemudahan berinvestasi atau EoDB.
"Saya sudah lapor Pak Menko (Darmin Nasution) untuk kolaborasi dengan tim Bea Cukai untuk melakukan kerja bersama, karena nyatanya ada barang-barang tetap di sana. Yang penting kualitas, kualitas 40% setelah dwelling time seperti apa mengaturnya. Jadi sudah ada dwelling time dia masih mau di sana banyak," kata dia.
Budi Karya juga mengatakan, aturan DO Online sendiri sejatinya sudah mulai dijalankan oleh para pelaku usaha di pelabuhan. Hanya saja, efektifnya delivery order online berkaitan dengan masalah waktu, di mana masih banyak barang yang ternyata belum dipindahkan oleh pelaku usaha.
"Sekarang sudah ada online kita buat dan sudah dirasakan oleh shipping line, meski belum semua. Jadi sekarang harus melakukannya lebih baik dan banyak," pungkasnya.(dtf)