Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Ngawi - Tak hanya terjadi di Probolinggo, warga yang ada di sekitar pembangunan Tol SoKer (Solo-Ngawi-Kertosono), juga menuntut akses jalan menuju ke sawah. Mereka melakukan aksi di ruas tol Km 21.200.
Sebanyak 30 warga Dusun Tambakselo Timur, Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar, menuntut pengembang proyek tol PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) agar dibuatkan jalan penghubung ke sawah. Pasalnya saat ini akses jalan menuju sawah, tertutup jalan tol.
"Kita kalau mau ke sawah lewat mana pak, masak harus muter jauh. Ada proyek tol tapi jangan menyusahkan petani," kata salah satu warga yang memprotes PT SNJ, Parmin (55) kepada wartawan, Senin (15/1/2018).
Warga menuntut akses jalan segera direalisasikan sebelum peresmian dar Presiden. Meski dilakukan damai, aksi puluhan warga mendapat pengawalan dari Polsek Kedunggalar dan TNI. Sementara aksi selama 2 jam ini tidak mendapat respon, warga akhirnya membubarkan diri.
Sementara PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) menyayangkan warga yang baru memprotes saat jalan tol sudah hampir dioperasikan bulan depan.
"Masalahnya kenapa baru sekarang meminta, kok tidak dari dulu. Prosedurnya dilakukan warga dengan pengajuan ke pemerintah daerah Ngawi, agar nanti diterusksn ke pengelola jalan tol disetujui atau tidak," jelas Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya, David Wijayatno saat dihubungi detikcom.
Sebelum pembangunan Tol SoKer, warga Dusun Tambakselo Timur, Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar melakukan aktivitas di sawah melalui jalan desa selebar sekitar 3 meter. Namun saat pembangunan Tol SoKer, ruas jalan tertutup. Warga terpaksa memutar sejauh 3 Km untuk menuju sawah. dtc