Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banjarnegara - Sebanyak 5 dari 18 ibu hamil yang berada di daerah terdampak tanah gerak di Desa Bantar Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara dievakuasi. Hal ini untuk memudahkan penanganan karena mereka sudah mendekati waktu melahirkan.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara dr Ahmad Setiawan ditemui di lokasi tanah gerak di Desa Bantar mengatakan, ibu hamil menjadi target utama untuk dilakukan evakuasi. Saat ini, karena jalan menuju Desa Suwidak dan Dusun Sikenong Desat Bantar masih sulit dilalui maka untuk sementara ibu hamil pindah di rumah saudaranya.
"Ada lima ibu hamil yang sudah dievakuasi. Sekarang mereka tinggal di rumah saudaranya yang paling aman dan akses untuk penanganan mudah," ujarnya, Selasa (16/1/2018).
Selain ibu hamil, pihaknya juga mengawasi lansia, balita hingga ibu menyusui. Adapun untuk para pengungsi dan warga yang terdampak tanah gerak sebagian besar terkena penyakit ispa, pilek, nyeri-nyeri dan pusing.
"Untuk penanganan kesehatan ada 3 titik petugas jaga. Yakni di Pustu Desa Bantar, Dusun Pramen dan Desa Suwidak. Setiap titik ada 2-3 petugas yang jaga secara bergilir yang dikerahkan dari Puskesmas yang ada di Banjarnegara," terangnya.
Kades Bantar Eko Purwanto menambahkan hingga saat ini tanah di desanya masih terus bergerak. Untuk dampak luasan tanah yang terkena longsor sekitar 50 hektar dan panjang luncuran tanah hingga 2,56 hektar.
"Lahan yang terdampak sebagian besar ditanami salak, kopi, albasia dan kopilaga," sebutnya.
Sedangkan kolam ikan milik warga yang dinilai menjadi pemicu tanah gerak saat ini sudah mulai dikeringkan.
"Para relawan sudah mengkondisikan agar kolam tersebut dikeringkan dengan disedot airnya. Karena kolam ini menjadi salah satu pemicu tanah gerak," ujarnya. dtc