Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sibolga. Kabid Perikanan DKP Sibolga Syafrizal Putra Tanjung mengatakan, dari 28 ABK KM Mega Top III yang dinyatakan hilang sejak 2 Januari 2018, cuma 3 orang yang memiliki kartu nelayan.
Angka ini diperoleh dari hasil pendataan serta laporan dari keluarga korban yang diterima pihak kecamatan dan diteruskan ke DKP Sibolga.
“Kita mencatat hanya 3 orang yakni Sutrisno Hutagalung warga Jl SM Raja gang Kenanga, Agus Salim warga Jl Mojopahit dan Wawan Karnawan Sinaga warga Jl Merpati gang Merpati,” ujar Syafrizal, Selasa (16/1/2018).
Pihak keluarga warga kota Sibolga yang melapor atas nama, Muhammad Ali, Darussalam Panggabean, Rizki Heriansyah Tanjung, Muhammad Agussabdi Tanjung, Sutrisno Hutagalung, Agus Salim, Rizwar Naim Tanjung, dan Wawan Karnawan Sinaga.
“Selebihnya belum diketahui warga mana, karena tidak melapor. Kita tanya juga ke pihak pemilik kapal, mereka juga tidak mengetahui ABK-nya warga mana saja,” katanya.
Dari delapan orang tersebut, ada satu orang yang tidak sesuai yakni atas nama Darussalam Panggabean, dalam data yang diterima, nama Darussalam sebagai ABK, tapi yang berangkat Supriadi Hamzah Panggabean (abang kandung Darussalam).
“Supriadi memakai identitas Darussalam agar bisa berangkat ke laut. Karena tidak memiliki identitas, Supriadi memakai identitas adiknya yakni Darussalam,” terang Syafrizal.
Dia kemudian mengimbau masyarakat kota Sibolga yang merasa keluarganya ikut dalam KM Mega Top III tersebut segera melapor ke aparat pemerintah. Bisa juga mendatangi posko yang telah disiapkan yakni, kantor camat, Polsubsektor Sibolga kota di Pasar belakang, dan kantor PPN Sibolga.
Hingga sejauh ini hanya terdata 8 orang warga Sibolga, selebihnya belum diketahui. Bila ada anggota keluarga yang melaporkan tentunya akan memudahkan proses pendataan.
“Saya mohon maaf, seharusnya yang menyampaikan ini pak Kadis, karena pak kadis sedang di Jakarta diutus Pemko Sibolga melakukan kordinasi pencarian dengan pemerintah pusat, jadi saya yang menyampaikan,” ujar Syafrizal.