Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Riyadh. Pasukan keamanan Arab Saudi menembak mati seorang tersangka terorisme. Baku tembak sempat terjadi di sebuah lahan pertanian di wilayah Saudi bagian timur, saat operasi keamanan dilakukan.
Dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) seperti dilansir Reuters, Rabu (17/1), Dinas Keamanan Kepresidenan yang baru-baru ini dibentuk oleh otoritas Saudi, mengidentifikasi tersangka yang tewas ditembak bernama Abdullah bin Mirza Ali al-Qallaf.
Tersangka disebut terlibat dalam 'kejahatan terorisme' di Saudi. Tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai kasus yang menjerat tersangka.
Dinas Keamanan Kepresidenan menyatakan tersangka tewas dalam operasi keamanan yang digelar Saudi pada Senin (15/1) malam waktu setempat. Operasi keamanan itu berlokasi di sebuah lahan pertanian antara wilayah Awamiya dan Qudaih yang banyak ditinggali warga Syiah di Saudi.
"Dia (tersangka-red) berada di dalam Hyundai Sonata warna perak dengan nomor pelat palsu dan ketika petugas keamanan berusaha menghentikannya, dia menolak mamatuhi dan melepas tembakan ke arah petugas keamanan yang melakukan hal serupa untuk melumpuhkan bahaya dan akhirnya dia (tersangka-red) tewas," sebut SPA dalam laporannya.
Dari dalam mobil tersangka, petugas menemukan sebuah senapan Kalashnikov, sebuah pistol, amunisi, seragam militer dan masker.
Media online, Mirat al-Jazeera, yang biasa merilis berita soal Syiah di Saudi, menyebut nama Qallaf tidak ada dalam daftar tersangka yang diburu oleh otoritas Saudi. Tidak diketahui pasti terkait kasus apa Qallaf diburu otoritas Saudi.
Wilayah Awamiya sendiri telah sejak lama menjadi lokasi rawan konflik antara pemerintahan Sunni dan warga Syiah yang kerap mengeluhkan praktik diskriminasi yang mereka alami. Otoritas Saudi selalu membantah adanya diskriminasi.
Ketegangan dengan warga Syiah meningkat sejak ulama ternama, Nimr al-Nimr yang dinyatakan bersalah atas dakwaan menghasut kekerasan, dieksekusi mati oleh Saudi tahun 2016 lalu. (dtc)