Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pembatasan alat tangkap ikan yang diatur dalam Permen KP No 71 Tahun 2016 dikhawatirkan bakal menimbulkan konflik horizontal antar nelayan. Pasalnya, hingga kini bantuan pengganti alat tangkap untuk nelayan belum terealisasi.
"Setidaknya ada ribuan nelayan yang saat ini menunggu alat tangkap ikan pengganti dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Makanya kita sangat berharap pemerintah pusat segera merealisasikan alat tangkap pengganti untuk para nelayan," ujar Kadiskanla Sumut Zonny Waldi kepada Medanbisnisdaily.com, Rabu (17/1/2018).
Zonny menjelaskan, Permen KP No 71 Tahun 2016 telah berakhir Desember 2017 namun bantuan alat tangkap pengganti belum jua datang. Menurutnya, alat tangkap pengganti itu merupakan kebutuhan nelayan untuk menghidupi keluarganya.
"Tentu kita sangat sedih melihat kondisi nelayan-nelayan kita khususnya yang tradisional. Satu sisi mereka dilarang menggunakan alat tangkap yang mereka punya. Sementara itu alat tangpak peganti yang dijanjikan pemerintah belum ada. Mereka paksakan dengan alat tangkap yang ada menjadi konflik sosial. Ribut mereka dengan nelayan lain bahkan sampai bisa berujung ke ranah hukum," ujar Zonny lagi.
Zonny kerab menerima keluhan para nelayan yang berada di daerah. Para nelayan, akunya, tidak sanggup kalau harus membeli alat tangkap ikan pengganti.
"Untuk meredam konflik antar sesama nelayan saya kerab mengetuk hati nurani mereka agar sama-sama bersabar dengan kondisi yang ada. Karena memang kita harus akui bahwa kesejahteraan nelayan kita juga sangat memprihatinkan. Jangankan untuk membeli alat tangkap baru untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka juga sulit. Makanya memang saya berharap bantuan alat tangkap pengganti ini harus segera direalisasikan,"harap Zonny.
Dalam kesempatan tersebut Zonny juga menyampaikan bahwa dirinya telah menyampaikan langsung dan bahkan sering mengingatkan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (RI) Syarif Wijaya tentang kondisi yang ada. Saat ke Berandan dan Pantai Labu Desember 2017 lalu Syarif Wijaya telah menyampaikan akan segera merealisasikan bantuan alat tangkap tersebut.
"Saya sering mengingatkan termasuk saat mendampingi beliau. Saat kunjungan di Keberandan dan Pantai Labu Desember itu beliau juga menyampaikan dihadapan para nelayan akan segera merealisasikanya. Ada delapan alat bantu nanti yang ditawarkan dan nelayan silahkan memilih sesuai dengan kebutuhan. Saya juga sering WA beliau namun hingga saat ini memang belum juga terealisasi," ujarnya.