Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jombang - Di mata keluarga, Evy Suliastin Agustin (26) dikenal mempunyai kepribadian pendiam dan tertutup. Bahkan, pernikahan Evy dengan suaminya F (55) baru diketahui keluarga setelah pasangan ini mempunyai 2 orang anak.
"Sama sekali tidak pernah curhat ke saya, orangnya sangat tertutup," kata kakak ipar Evy, Ari Wahyuni (33) kepada wartawan di Polres Jombang, Jalan Wahid Hasyim, Rabu (17/1/2018).
Ari tinggal di rumah yang bersebelahan dengan Lismiati (60), ibu kandung Evy di Dusun Karobelah 3, Desa Karobelah, Mojoagung, Jombang. Sementara Evy menetap di rumah ibunya sejak pisah ranjang dengan F
sekitar 3 tahun yang lalu.
Menurut dia, sejak kecil Evy dan saudara kandungnya dititipkan ibunya di sebuah panti asuhan yang berada di Jombang Kota. Sementara Lismiati menjadi TKW di luar negeri sejak suaminya meninggal akibat kecelakaan.
Dari panti asuhan, Evy dipondokkan di Kesamben, Jombang. Dari Kesamben, Evy dipindahkan untuk mondok di tempat F yang berada di Dusun Rejoslamet, Desa Mancilan, Mojoagung. Sejak berada di tempat F, Evy jarang berkomunikasi dengan keluarganya.
"Kemudian tak ada komunikasi lagi, katanya sekolah gitu saja. Pernah pulang minta uang untuk biaya kuliah, terus tak pernah pulang lagi," ujar Wahyuni.
Setelah bertahun-tahun tak pulang, lanjut Wahyuni, ternyata Evy sudah menikah secara siri dengan F. Menurut dia, tak satu pun keluarga Evy mengetahui pernikahan tersebut.
"Keluarga tidak ada yang tahu, tahu-tahu pulang sudah mempunyai anak 2. Gus Din (F) datang ke rumah (ibu Evy) setelah punya dua anak itu," ungkapnya.
Lain halnya dengan pengakuan Mangkelatin, tetangga dekat Evy. Menurut dia, Evy merupakan sosok yang selalu ceria dan serba berkecukupan dari segi materi.
"Setahu saya dia happy, punya uang. Malah cerita ke saya kalau habis ambil uang tabungan beberapa bulan setelah melahirkan, uang Rp 20 juta. Katanya dibelikan gelang untuk dilihat-lihat biar senang," jelasnya.
Tak hanya itu, permasalahan dengan suaminya juga pernah diceritakan Evy kepada Mangkelatin. Menurut dia, ibu tiga anak itu mengeluh lantaran suaminya akan menikah lagi.
"Katanya suaminya kurang yakin kalau itu anaknya. Saya tanya kok bisa begitu? Dia bilang anak itu hasil hubungan dia dengan suaminya. Sampai pernah anaknya dikasihkan ke orang, hari keberapa gitu diambil lagi," cetusnya.
Sementara Kepala Dusun Karobelah 3 Khamin (52) menyesalkan sikap F yang dinilai kurang bertanggung jawab terhadap nasib tiga anaknya. Terlebih lagi F menjadi pimpinan sebuah pondok pesantren di Kota Surabaya.
"Evy sering bicara ke istri saya berharap bisa menikah resmi supaya bisa mengurus akta anaknya sebagai kelengkapan administrasi masuk sekolah, tapi tak juga dinikahi resmi," terangnya.
Evy ditetapkan sebagai tersangka lantaran membunuh tiga anaknya di dalam kamar mandi rumahnya, Senin (15/1) sekitar pukul 21.00 WIB. Awalnya tersangka membunuh anak bungsunya dengan cara menenggelamkan bayi 4 bulan itu ke dalam bak mandi.
Setelah itu, Evy mencekoki anak pertama dan ke duanya dengan obat nyamuk cair hingga tewas. Tersangka kemudian mencoba bunuh diri dengan meminum racun yang sama. Beruntung kondisinya yang sempat kritis,
berhasil diselamatkan.
Perbuatan Evy baru diketahui sekitar pukul 22.00 WIB. Orang yang pertama kali menemukan para korban adalah adik kandung Evy, Nurus Shobikhah (20) dan salah satu santri dari suaminya, Sholikul Hadi Sholeh (25). Saat itu Hadi datang ke rumah korban atas perintah suami Evy untuk mengantar makanan. dtc