Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Akibat tingginya penggunaan pupuk kimia berdampak terhadap penurunan hasil panen padi sawah di Desa Gading Bain Kecamatan Kotanopan kabupaten Mandailing Natal (Madina).
"Petani sawah di daerah kita selalu mengeluh, hasil tidak memuaskan. Maka kita ambil inisiatif lewat musyawarah desa mengadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos melalui Dana Desa (DD)," ujar Kepdes Gading Bain Asharuddin Daulay kepada Medanbisnisdaily.com, Kamis(18/1/2018).
Ahmad Yasir Lubis instruktur pembuatan pupuk kompos mengatakan penggunaan pupuk anorganik dalam waktu yang lama menyebabkan perubahan fisik dan biologi tanah sehingga tanah jadi sakit dan tanaman ketergantungan "sakau" terhadap pupuk kimia.
"Ujung-ujungnya petani harus mengeluarkan biaya besar untuk beli pupuk anorganik. Disekitar kita sudah tersedia bahan baku yang melimpah untuk obatnya dengan memanfaatkan sampah organik dan limbah pertanian menjadi pupuk organik (kompos).
Lingkungan desa jadi bersih, tanah jadi subur, serangan hama dan penyakit makin berkurang dan biaya untuk beli pupuk berkurang," ujarnya.
Yasir melihat dengan pemanpatan pupuk kompos bahan baku dari sampah rumah tangga, rumput bekas, kulit Kakao dicampur MOL (migro organisme lokal) bahan bekas air bekas basuhan beras, gula merah, ponggol pisang. "Masyarakat langsung peraktek, dan kita lihat sudah pandai, harapan kedepan masyarakat petani terbantu," harapnya.