Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Bakal calon wali kota Bogor Bima Arya menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK. Ia menyebut jumlah hartanya naik menjadi Rp 5,5 miliar.
"Total nilai kekayaan saya tahun 2014 itu sekitar Rp 3,2 miliar. Tapi kemudian sekarang ada sekitar Rp 5,5 miliar," kata Bima di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2018).
Menurut Bima, jumlah kekayaannya naik akibat perubahan nilai jual objek pajak (NJOP) untuk tanah dan rumahnya. Namun, untuk harta bergerak berupa mobil serta tabungan, ia mengaku jumlahnya berkurang.
"Pertama, ada kenaikan aset, tanah dan rumah. Lokasinya sama, tapi karena NJOP-nya berubah naik selama 4 tahun terakhir, maka naik," ujarnya.
"Tapi untuk harta bergerak, kendaraan berkurang. Tahun 2014 itu Rp 438 juta, sekarang Rp 135 juta, 2014 mobil saya 2, sekarang tinggal 1. Kas atau setara kas tabungan, tahun 2014 sekitar Rp 470 juta, sekarang sekitar Rp 340 juta, jadi berkurang sekitar Rp 100 juta. Jadi, aset nilainya naik karena NJOP, tapi harta yang bergerak termasuk tabungan itu turun," sambung Bima.
Bima datang ke KPK bersama pasangannya, Dedie A Rachim yang merupakan mantan Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar-Komisi dan Instansi di KPK. Dedie disebut ikut hadir karena akan melakukan perpisahan dengan pimpinan KPK.
"Kang Dedie yang kebetulan hari ini juga perpisahan dengan pimpinan," ucapnya.
Hari ini, hingga pukul 17.00 WIB nanti merupakan batas akhir pelaporan LHKPN. KPK pun telah mengingatkan para calon kepala daerah Pilkada Serentak 2018 untuk membuat laporan. dtc