Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut ketegasan hakim menjadi salah satu perhatian dari para pengusaha. Ketidaktegasan hakim dalam memutus suatu perkara, khususnya perselisihan di dunia usaha bisa membuat pebisnis kesulitan.
"Namanya orang berbisnis tentu saja terjadi dispute (perselisihan). Begitu ada dispute pergi ke pengadilan. Kalau pengadilannya dan hakim memutuskannya ke kiri ke kanan, that is part of difficult of doing business," kata Sri dalam acara Seminar Nasional Penegakan Hukum Terhadap Perempuan yang Berhadapan dengan Hukum di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (20/1/2018).
Menurutnya, para pengusaha mau masuk ke suatu negara kalau ada kemudahan berbisnis dan kepastian soal hukum. Jika merasa dizalimi oleh putusan hukum, maka pebisnis akan enggan masuk ke suatu negara.
"Bisa rugi bisa untung itu biasa. Namun, kalau saya dizalimi dalam hal ini saya dispute, kemudian menilai pengadilan yang tidak bisa memutuskan secara adil dan pasti maka itu jadi salah halangan," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.
"Saya bicara di hadapan para hakim perempuan agar jadilah motor penggerak reformasi pengadilan di Indonesia," sambungnya.
Saat ini, Sri Mulyani mengatakan indeks kemudahan berbisnis di Indonesia sudah meningkat secara tajam. Hal ini belum pernah terjadi di negara mana pun di dunia.
"Dari 105 ke 72 hanya dalam waktu 2 tahun, tidak ada (negara lain yang seperti Indonesia). Apa lagi sebesar Indonesia," ungkapnya. (dtc)