Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menyayangkan adanya sistem online dalam pembuatan paspor yang dibajak. Dia menyebut ada kemungkinan hal itu dilakukan oleh calo.
"Beberapa tahun ini kita buat sistem online tapi dibajak oleh beberapa orang tak bertanggung jawab. Bareskrim sudah melakukan penyisiran sudah ada indikasi beberapa orang dan kita minta untuk ditindak. Ada kemungkinan indikasi itu calo," kata Yasona usai peresmian Festival Keimigrasian di Monas, Jakarta, Minggu (21/1).
Yasona mengatakan oknum tersebut memasukkan nama-nama fiktif ke dalam sistem. Dia menduga oknum tersebut sengaja membajak sistem online pembuatan paspor untuk mengembalikan pembuatan paspor dengan pola lama.
"Itu sebabnya saya minta Bareskrim usut. Ada juga kan orang-orang yang dengan sistem online kehilangan pekerjaan. Jadi dia mungkin bisa saja mau membajak sistem ini supaya kembali ke pola lama," tuturnya.
Namun, Yasona menegaskan, pihaknya akan terus mengusut pihak-pihak yang merusak sistem online ini. "Nggak, kita nggak mau mundur," tegasnya.
Yasona sudah meminta maaf atas adanya permohonan fiktif pembuatan paspor online. Pihaknya saat ini sudah bekerja sama dengan Bareskrim Polri untuk mengusut kasus paspor fiktif.
"Kita juga kerja sama dengan BSN untuk menciptakan ahli IT untuk mengembangkan sistem online untuk dari pihak tak bertanggung jawab," papar Yasona.(dtc)