Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Demak - Rumah yang menjadi tempat tinggal gadis penyandang autis, Nining Ayu Wulandari (22) bersama kakaknya, Sri Handayani (35) kini sedang direnovasi. Perbaikan rumah ini dilakukan oleh Kodim 0716 Demak bersama pemerintah desa dan Lazis Masjid setempat.
Rumah yang berada di Dusun Rayungkusuman RT 9 RW 6 Mranggen, Kabupaten Demak kondisinya memprihatinkan. Selain rusak dinding kayunya, sebagian besar kontruksi rumah sudah nyaris roboh.
Padahal, tiap hari Nining di rumah sendiri terkunci di dalam rumah hanya berteman radio saat kakaknya bekerja dari pukul 08.00-16.00 WIB sebagai buruh rongsok.
Sang ibu, Saroh meninggal dunia dua tahun lalu dan ayahnya Sastro pergi dari rumah pada 30 tahun silam.
Puluhan personil TNI, Pemerintah Desa dan warga bergotong-royong merenovasi rumah tersebut. Selama proses renovasi, Nining dan Sri tinggal di rumah, Ali Mahmudi tetangganya untuk sementara waktu.
Dandim 0716 Demak Letkol Inf Abi Kusnianto menuturkan bahwa pihaknya langsung mengecek lokasi setelah mengetahui kondisi Nining dari pemberitaan.
"Iya setelah membaca berita saya langsung memerintahkan anggota untuk mengecek ke lokasi. Dan, akhirnya, minggu ini kami bongkar rumahnya untuk renovasi," ujarnya kepada detikcom saat di lokasi, Minggu (21/1/2018).
Menurutnya, proses renovasi membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Untuk itu, pemilik rumah mengungsi di rumah tetangganya sementara waktu.
Proses renovasi rumah gadis autis di Demak. Proses renovasi rumah gadis autis di Demak. Foto: Wikha Setiawan/detikcom
"Renovasi dilakukan sekitar 75 persen dari kondisi semula. Ya kami targetkan tiga hari selesai," paparnya.
Ketua Lazis Masjid Baiturrahman, Ibnu Wibowo menambahkan, renovasi rumah tersebut bekerja sama antara Lazis, Kodim, dan pemerintah desa.
"Memang sudah mendesak harus ada perbaikan rumah. Kami apresiasi kepada Kodim yang cepat tanggap," kata dia.
Sementara, Sri Handayani mengaku senang atas bantuan renovasi rumahnya tersebut.
"Alhamdulillah. Kalau pas lagi kerja adik saya bisa aman dan nyaman kalau di tinggal di rumah. Karena saya tidam pernah tahu kapan saya mampu memperbaiki, wong pekerjaan saya hanya buruh rongsok," ujarnya. dtc