Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Sebuah video adu mulut antara anggota TNI dan masyarakat beredar. Namun kasus itu sudah diselesaikan dengan baik.
Video adu mulut antara anggota TNI dengan masyarakat tersebut beredar sejak kemarin, Sabtu (20/1). Video berdurasi kurang lebih satu menit itu memperlihatkan dua mobil yang saling berhadapan di Jalan Sabang, Kota Bandung.
Satu mobil diketahui milik sipil dan mobil di depannya merupakan mobil anggota TNI. Itu terlihat dari pelat nomor yang menempel di mobil tersebut.
Dalam dialognya, diketahui mobil TNI tersebut melanggar rambu karena menggunakan jalur searah. Jalan Sabang memang hanya bisa dilalui satu jalur. Mobil milik warga tak bisa melintas lantaran terhalang mobil milik anggota TNI tersebut.
Tak lama, seorang pria berambut cepak dengan pakaian kaos berkerah turun dari mobil. Ia lalu mendatangi pemilik mobil yang ada di depannya.
Pria tersebut langsung menanyakan maksud dari pengendara yang diketahui wanita itu berada di hadapan mobil yang dikendarai sang pria. Si pria meminta perempuan itu menggunakan lajur lain, namun perempuan keukeuh lantaran mobil TNI itu salah jalur.
Akhirnya pria tersebut meninggalkan mobil wanita itu. Namun saat tepat di depan mobil wanita, pria tersebut tampak emosi bahkan terlihat memukul bagian depan mobil pengendara wanita.
Dikonfirmasi detikcom via sambungan telepon pada Minggu (21/1/2018), Kapen Kodiklat TNI AD Kolonel Caj Yosef Agung membenarkan insiden tersebut. Pria yang ada dalam video tersebut merupakan anggota TNI dari Pussenif AD.
"Iya memang betul ada kejadian itu sampai viral. Itu dari Pussenif. Tugasnya memang sopir. Mobilnya punya siapa saya kurang monitor. Yang pasti dari Pussenif," ujar Yosef.
Yosef mengatakan pihak Pussenif telah bergerak cepat usai video tersebut viral baik di media sosial (medsos) atau aplikasi perpesanan WhatsApp. Tadi pagi, prajurit TNI tersebut sudah mendatangi rumah sopir perempuan untuk meminta maaf.
"Sudah diselesaikan baik-baik. Kita berkunjung ke sana, mendengarkan curhatnya ibu itu yang memang jadi viral," tandasnya.
Kendati sudah ada itikad damai, pihaknya tetap akan memeriksa prajurit TNI tersebut. Sanksi siap diberikan apabila terbukti bersalah.
"Sudah ditangani oleh satuannya. Kalau memang melanggar, sanksi ada. Paling tidak teguran agar tidak mengulang lagi," tuturnya. dtc