Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Trenggalek - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek belum bisa memastikan ada atau tidaknya korban dalam kejadian tanah longsor di Jalur Kampak-Munjungan. Saat ini masih dilakukan penggalian informasi dari berbagai pihak.
"Karena hari ini adalah Minggu Legi (penanggalan jawa) merupakan musimnya pasaran untuk Kecamatan Munjungan, sehingga banyak pedagang yang ada Trenggalek maupun Kampak yang melintas jalur ini," kata Kepala BPBD Trenggalek, Joko Rusianto, Minggu (21//1/2018).
Menurutnya, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Kampak dan Munjungan guna mendata para pedagang yang bisa biasa melintasi jalur tersebut. Pihaknya juga mengimbau warga agar segera melapor kepada pihak kepolisian apabila ada keluarganya yang hilang pada saat jam kejadian.
"Jadi untuk korban kami masih belum bisa memprediksi, makanya kami masih koordinasi dulu, siapa saja pedagang yang biasa lewat, termasuk para pedagang sayur keliling," ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Aparat kepolisian meminta warga tidak mendekati lokasi tanah longsor di jalur Kampak-Munjungan di Trenggalek karena kondisinya masih labil dan rawan terjadi longsor susulan.
Sejumlah petugas Polsek Kampak Trenggalek sempat dibuat kesal oleh ulah sejumlah warga yang nekat mencari pakan ternak di sekitar lokasi kejadian. Polisi langsung meneriaki warga tersebut untuk meninggalkan lokasi.
"Jangan di situ bahaya, silakan untuk meninggalkan tempat sekarang juga. Cari pakan ternak di lokasi lain, sayangi nyawa bapak," teriak Kapolsek Kampak Iptu Anwar saat mengamankan lokasi.
Menurutnya, kondisi di sekitar lokasi kejadian cukup berbahaya, karena tanah yang sebelumnya melekat di lereng perbukitan telah ambrol dan menyeret berbagai material yang ada di atasnya. Terlebih saat ini juga terdapat aliran air yang ada di timbunan tanah tersebut.
"Pergerakan tanah itu kemungkinan besar masih terjadi, karena seperti kita lihat di atas sana tanahnya sudah terlepas dari dinding bukit itu. Makanya saya minta warga yang menggarap kebun di sekitar sini untuk mengindar," ujarnya.
Anwar menambahkan, tanda-tanda tanah longsor berskala besar yang terjadi di Dusun Jedeg, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak tersebut sudah muncul sejak satu bulan yang lalu. Hal tersebut ditandai dengan melorotnya sejumlah tahan yang ada di atas bukit/tebing.
"Selain itu tanah yang ada di sekitarnya juga muncul banyak retakan. Kemudian Jumat kemarin lusa itu tembok penahan jalan juga banyak yang retak dan ambruk. Kami langsung mengecek kondisi tersebut bersama Koramil dan juga Perhutani," imbuhnya.
Hingga saat ini tim BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Trenggalek belum berani melakukan proses pembersihan material longsor di jalur Kampak Munjungan Trenggalek. Rencananya pembersihan baru akan dimulai setelah melalui kajian tim ahli.
Longsor sepanjang 200 meter denga ketinggian lima meter terjadi di jalur utama Kampak-Munjungan di Dusun Jedeg, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Trenggalek. Akibat kejadian tersebut akses dari kedua arah terputus total. dtc