Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sinarmas, salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka di Indonesia, terus mengajak partisipasi masyakarat di sekitar perkebunan Sinarmas dalam berbagai kegiatan yang positif dan bermanfaat.
Salah satunya adalah dengan mengembangkan pertanian berbasis organik. Semua itu dilakukan Sinarmas melalui Pusat Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat atau disebut P3M.
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Antonius L Ain Pamero, apa yang dilakukan Sinarmas tersebut membuktikan kalau investasi sawit yang masuk harus mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
Antonius L Ain Pamero menyampaikan hal itu saat mengunjungi P3M, Senin (22/1/2018) di Pontianak. Di P3M, Antonius L Ain Pamero melihat ada pembinaan ke masyarakat agar bisa memanfaatkan bahan-bahan di sekitar lingkungan agar bisa diolah menjadi bahan yang produktif.
"Artinya bisa memanfaatkan lahan dan tanah lingkungan sekitar. Apapun, misalnya rumput, kacangan MB bisa dijadikan pupuk kompos, dengan begitu tidak menggunakan bahan kimiawi," kata Antonius dalam rilisnya yang dikirim ke medanbisnisdaily.com.
Kata dia, dengan menggunakan pupuk kompos, maka ada biaya yang bisa dikurangi ketimbang menggunakan pupuk kimiawi. Bahkan tanah jauh lebih subur bila menggunakan pupuk kompos.
Ia mendapatkan informasi kalau P3M juga memberikan pembinaan cara berkebun tanpa harus membuka lahan dengan membakar ke masyarakat. Hasil kebun, katanya, untuk memenuhi kebutuhan sendiri, selebihnya dijual.
"Ini luar biasa dan sudah ada hasilnya. Tinggal kemauan dari masyarakat karena fasilitas sudah ada," kata Antonius L Ain Pamero.
Antonius berharap pemerintah daerah (Pemda) dan Sinarmas bisa saling bekerjasama dalam memberikan pembinaan dan pemberdayaan ke masyarakat. Hal itu diutarakannya karena tidak semuanya bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah.
Misalnya, sambung Antonius L Ain Pamero, dalam pembukaan akses jalan, infrastruktur, sarana air bersih hingga penerangan.
"Semua itu mahal dan kemungkinan pemerintah belum bisa dan itu bisa dibantu dilakukan perusahaan," jelas Antonius.
Karena itu, lanjut dia, apa yang sudah dilakukan perusahaan patut diapresiasi. Hal ini juga bisa mengubah pandangan negatif tetang perusahaan.
"Jadi perusahaan hadir tidak hanya mengejar keuntungan semata, seperti anggapan masyarakat tapi ada pemberdayaan dan perhatian yang diberikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu CEO Perkebunan Sinarmas Kalbar Susanto Yang menyebutkan bahwa semua program yang dijalankan Sinarmas ini merupakan bagian dari program Desa Makmur Peduli Api atau DMPA.
"Nah, salah satunya adalah berupa pembangunan kebun pekarangan untuk menanam berbagai macam jenis sayur yang dibutuhkan oleh masyarakat. Ini perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Apalagi untuk budidaya tanaman sayur tersebut tidak menggunakan pupuk kimia atau anorganik, melainkan pupuk organik berupa kompos yg dibuat sendiri oleh masyarakat," kata Susanto.
Kata dia, hasil dari kebun pekarangan ini terutama akan digunakan untuk masyarakat itu sendiri, sehingga mereka bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli sayur jadi ada penghematan atas biaya hidupnya.
Setelah terpenuhi kebutuhan sendiri maka hasil produksi bisa dijual ke perusahaan atau kepasar tradisional di kecamatan. "Ke depannya, kami juga bisa ikut membantu mencari pemasarannya, termasuk dalam pengiriman atau logistik dan pengemasannya," jelas Susanto.
Nilai plus lain yang didapat dalam pemberdayaan ini, kata Susanto, adalah mengurangi risiko kebakaran dengan pola pertanian ramah lingkungan dan pembukaan lahan tanpa bakar serta ikut menjaga kelestarian lingkungan khususnya menjaga hutan.