Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sejak Pemerintahan Amerika (AS) tutup atau shutdown tiga hari lalu, pertumbuhan ekonomi dari negara adidaya tersebut diprediksi bisa terpangkas 0,3%.
Menurut Biro Analisis Ekonomi seperti dikutip BBC, Selasa (23/1), prediksi tersebut didapat dari kalkulasi dari jam kerja yang hilang.
Sebab ada beberapa layanan publik yang tidak beroperasi, seperti taman nasional, kantor perizinan, pelayanan PNS lainnya dan sebagainya.
Efek lain dari tutupnya pemerintahan ini adalah minimnya aktivitas wisatawan dan gaji PNS yang tertunda. Akibatnya, belanja konsumen pun berkurang.
Ada pula beberapa kontraktor pemerintah yang jumlah ratusan ribu tidak dibayar selama periode tersebut.
Selain itu, banyak pegawai Departemen Pertahanan Sipil tidak akan bekerja selama penutupan, termasuk instruktur di akademi militer dan kontraktor pemeliharaan.
Sebagai informasi, tutupnya Pemerintahan AS karena tidak ada kesepakatan anggaran yang akan digunakan di dalam operasional pemerintah.
Situasi 'government shutdown' terjadi saat Kongres tidak meloloskan rencana anggaran federal untuk tahun fiskal mendatang yang diajukan Presiden AS. Rencana anggaran itu untuk membiayai pemerintahan dan operasional departemen federal AS.
Dalam situasi ini, departemen-departemen tidak esensial akan tutup sementara hingga rencana anggaran disepakati oleh Kongres AS. Tutupnya Pemerintahan AS kali ini hanya tiga hari dan sekarang sudah dibuka kembali.(dtf)