Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Pemerintah Amerika Serikat (AS) sempat ditutup alias shutdown selama 3 hari. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut penutupan itu akibat dari kebijakan Presiden AS Donald Trump.
"Hari ini sudah selesai. Itu ketidakcocokan, artinya di sini banyak orang (pendukung Partai) Republik juga banyak menolak kebijakan Trump. jadi ya masalahnya di sini presidennya kan. Tapi sudah selesai, biasanya memang begitu dua atau tiga hari," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (23/1).
JK menegaskan tutupnya pemerintahan AS tidak akan berpengaruh dengan Indonesia. Penutupan ini hanya akan berpengaruh pada internal pemerintahan AS.
"Tidak ada, karena itu hanya shutdown-nya di Federal artinya di pemerintahan pusat, dan itu hanya 2-3 hari jadi enggak pengaruh apa-apa," ucapnya.
Sebelumnya, sejak Pemerintahan Amerika (AS) tutup atau shutdown tiga hari lalu, pertumbuhan ekonomi dari negara adidaya tersebut diprediksi bisa terpangkas 0,3%.
Menurut Biro Analisis Ekonomi seperti dikutip BBC, Selasa (23/1/2018), prediksi tersebut didapat dari kalkulasi dari jam kerja yang hilang. Sebab ada beberapa layanan publik yang tidak beroperasi, seperti taman nasional, kantor perizinan, pelayanan PNS lainnya dan sebagainya.
Efek lain dari tutupnya pemerintahan ini adalah minimnya aktivitas wisatawan dan gaji PNS yang tertunda. Akibatnya, belanja konsumen pun berkurang.
Ada pula beberapa kontraktor pemerintah yang jumlah ratusan ribu tidak dibayar selama periode tersebut.
Selain itu, banyak pegawai Departemen Pertahanan Sipil tidak akan bekerja selama penutupan, termasuk instruktur di akademi militer dan kontraktor pemeliharaan. (dtf)