Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Demak. Perum Bulog mengimpor beras impor yang akan datang ke Indonesia hanya 346.000 ton. Sebelumnya, pemerintah merencanakan impor 500.000 ton beras.
Pemerintah akan mengimpor 500.000 ton beras. Dari total jumlah itu, Bulog akan mengimpor 346.000 ton.
Direktur Pengadaan Bulog, Andrianto Wahyu Adi, mengatakan 346.000 ton itu merupakan jumlah yang bisa direalisasikan mengingat tenggang waktu yang singkat ini.
"Iya itu yang the best karena yang lain tidak berani. Mepet, libur, ada libur Imlek, pelabuhan Singapura tutup. Jadi kehilangan waktu 4-5 hari, terutama dari Pakistan sama India," katanya ditemui di Demak, Selasa (23/1).
Andrianto menjelaskan, dari total 8 suplier yang hendak mengimpor beras, baru 6 yang menandatangani kontrak impor. Dua suplier lainnya yang berasal dari India dan Pakistan dengan total sekitar 80.000 ton belum melakukan kontrak.
"Dari 8 perusahaan yang sudah tanda tangan 6. Dua lagi belum itu yang dari India dan Pakistan," katanya.
Dua suplier tersebut, kata Andrianto, masih kesulitan dalam mencari kapal untuk mengirim berasnya ke Indonesia. Oleh sebab itu, kata Adrianto, bukan tidak mungkin sekitar 80.000 ton dari dua suplier tersebut batal untuk didatangkan hingga tenggat waktu yang ditentukan pada 28 Februari 2018.
"Jadi bisa saja turun (lagi) sekitar 80.000 ton itu, India, Pakistan sibuk cari kapalnya supaya bisa sampai 28 Februari," jelasnya.
"Kapal yang besar besar enggak semua pelabuhan bisa. Untuk masuk pertama, mereka cari kapal kapal yang ekonomis kapasitas 20 ribu ton. Nanti kami simpan, kami taruh gudang, tunggu keputusan rakortas," tutur Andrianto. (dtf)