Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Madiun. Kebijakan pemerintah mengimpor beras disayangkan Pemkab Madiun. Secara tegas bupati Madiun menolak beras impor masuk di wilayahnya karena masih surplus.
"Saya pikir tidak perlu impor, tapi pemerintahan kan tidak bisa berdiri sendiri, semua domainnya pusat. Kalau boleh saran wilayah Madiun tidak perlu impor," jelas Bupati Madiun Muhtarom saat dihubungi detikcom, Selasa (23/1/2018).
Saat ini kondisi stok beras di Kabupaten Madiun, kata Bupati Muhtarom, masih surplus 255 ribu ton. Dari 255 ribu ton beras tersebut berada di lumbung masyarakat dan tempat penggilingan padi. Sehingga beras impor tidak perlu didatangkan ke Madiun.
"Saat ini Madiun masih surplus beras mencapai 255 ribu ton yang tersebar di lumbung-lumbung masyarakat, penggilingan," terang dia
Soal impor beras juga disayangkan petani di Kabupaten Madiun. Petani menganggap kebijakan itu menyakiti hati para petani yang selama ini berjuang dari lahan pertanian.
"Dampak impor beras ini sangat berat bagi petani. Yang jelas harga gabah petani semakin merosot. Itu pengalaman saat kebijakan impor beras yang telah dilakukan," jelas Pengurus Gapoktan Kabupaten Madiun bidang teknologi pertanian, Triyono Basuki (50) saat dihubungi detikcom.
Petani di Kabupaten Madiun, kata Triyono, secara tegas menolak rencana impor beras dari pemerintah pusat. Kabupaten Madiun tidak membutuhkan beras impor karena cadangan beras masih melimpah.
Dia menganggap pemerintah telah gagal dalam bidang perekonomian karena mengimpor beras. Menurut dia, pemerintah setengah hati untuk mensejahterakan para petani. (dtc)