Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas akan dilakukan minggu ini seiring diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) untuk mengalihkan saham pemerintah sekitar 57% ke PT Pertamina (Persero) 25 Januari 2018.
RUPSLB PGN kemudian disusul dengan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) holding BUMN migas dan akta inbreng yang juga diperkirakan di minggu ini.
Selanjutnya, integrasi anak usaha Pertamina, Pertagas akan dicaplok oleh PGN karena memiliki bisnis serupa. Pencaplokan Pertagas ke PGN dilakukan pada Maret 2018 mendatang.
"Integrasikan Pertagas ke PGN Maret selesai," ujar Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018).
Dengan integrasi antara PGN dan Pertagas, kata Harry, akses masyarakat terhadap gas diharapkan semakin mudah dan semakin terjangkau. Selain itu, dengan mengakuisisi Pertagas, aset PGN juga bisa meningkat meski belum bisa dipastikan berapa besar kenaikannya.
"Akses semakin mudah gas kepada konsumennya. Kemudian peningkatan pemanfaatan gas ramah lingkungan," ujar Harry.
Direktur SDM Pertamina Nicke Widyawati menambahkan, pembentukan holding BUMN migas di bawahnya akan terbentuk sub holding migas. Ada beberapa sub holding yang akan terbentuk di bawahnya, antara lain sub holding upstream, refinery dan petrokimia menjadi sub holding pengolahan, sub holding pemasaran dan sub holding gas.
"Ini yang akan terbentuk dengan masuknya PGN ke Pertamina grup. Ini cikal-bakal subholding gas. Implementasinya bertahap, karena kita tidak ingin mengganggu kegiatan usaha, karena seluruh perusahaan sudah berjalan. Ada customer yang dilayani, kita tidak ingin mengganggu itu. tim operasi yang akan detailkan tahapannya. Kita sepakat final structurenya seperti itu," ujar Nicke. (dtc)