Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) sore ini akan bergabung dengan PT Pertamina (Persero) ke dalam holding BUMN migas. Sekitar 57% saham pemerintah di PGN akan dialihkan ke Pertamina sebagai induk holding.
Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Indonesia Johnny Darmawan mengungkapkan, pembentukan holding bisa mendongkrak nilai dari BUMN migas. Kenaikan jumlah aset karena holding ini juga mampu meningkatkan kemampuan investasi migas ke depan.
"Semua yang bersifat holding meningkatkan bargaining untuk dapat pinjaman. Kedua dengan konsolidasi bisa semakin efisien," kata Johnny di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Kamis (25/1).
Ia berharap, eksekusi pembentukan holding BUMN migas bisa berjalan lancar. Penggabungan Pertamina dan PGN ke dalam holding juga diperkirakan bisa mendongkrak produktivitas.
"BUMN kan dulu mau kerja sendiri-sendiri. Dengan digabung bisa saling menunjang," ujarnya.
Namun dengan pembentukan holding BUMN migas ini dinilai belum mampu banyak menurunkan harga gas. Pasalnya, banyak komponen biaya yang dimasukan ke dalam penjualan harga gas.
"Kita selalu ngomong kenapa sampai harga gas US$ 6/MMBTU. Kenapa presiden ngomong US$ 6. Kalau ditanyakan enggak bisa US$ 6/MMBTU plus transportasi udah bagus di bawah 2 digit (di atas US$ 10/MMBTU)," ujarnya. (dtf)