Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Islamabad. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai dampak konflik terhadap stabilitas ekonomi hingga keamanan di suatu negara. Menurutnya, konflik dan perang juga menghancurkan nilai-nilai luhur kemanusiaan.
"Konflik dan perang tidak akan menguntungkan siapapun, saya ulangi konflik dan perang tidak akan menguntungkan siapapun. Masyarakat terutama wanita dan anak-anak selalu menjadi pihak yang paling dirugikan dengan adanya konflik dan perang," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis yang disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Sabtu (27/1).
Hal ini disampaikan Jokowi saat berbicara di National Assembly of Pakistan, Islamabad, Jumat (26/1) malam waktu setempat. Jokowi juga ingin terciptanya ekosistem perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik.
"Dalam dua tahun ini, Indonesia terus bekerja sama dan memberikan kontribusi untuk mengatasi perbedaan antar negara; membantu kemanusiaan termasuk di wilayah konflik; membantu menjaga keamanan kawasan; mengatasi ancaman kejahatan lintas batas, termasuk perdagangan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia dan ancaman terorisme," papar Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan dampak radikalisme yang terjadi di mana-mana. Menurutnya, umat Islam jadi korban terbanyak dari masalah ini.
"Umat Islam adalah korban terbanyak dari konflik, perang dan terorisme. Lihatlah data yang sangat memprihatinkan ini, 76% serangan teroris terjadi di negara Muslim; 60% konflik bersenjata terjadi di negara Muslim. Lebih jauh lagi, jutaan saudara-saudara kita harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik, 67% pengungsi berasal dari negara Muslim," jelas Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa konflik hingga terorisme tak bisa lagi dibiarkan. Ia tak ingin konflik tejadi berlarut-larut.
"Apakah kita akan biarkan kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang terjadi dan berulang terjadi lagi? Kalau anda bertanya kepada saya, maka saya akan menjawab tidak. Kita tidak boleh membiarkan negara kita terus dalam situasi konflik, kita tidak boleh membiarkan dunia dalam situasi konflik," tuturnya.(dtc)