Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Salah satu faktor yang membuat merebaknya siswa ilegal/siluman di SMA/SMK negeri di Sumatera Utara disebabkan karena kurangnya kontrol publik.
Komite sekolah yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah, tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal itu disebabkan karena kredibilitas komite sekolah patut dipertanyakan.
"Bagaimana komite sekolah bersikap kritis bila mereka sendiri ditunjuk oleh pihak sekolah. Tentunya pihak sekolah akan memilih orang-orang yang mau diajak kerja sama dan tidak kritis," jelas pengamat pendidikan dari Univerditas Negeri Medan (Unimed), Dionisius Sihombing, kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu sore, (27/1/2018).
Menurut Dionisius, keberadaan komite sekolah menjadi bias karena cenderung berpihak pada sekolah. Selain itu, karena perekrutan yang sepihak, kredibilitas mereka di bidang pendidikan juga diragukan.
Ketua Lembaga Konsultasi Pendidikan Citra Sumut ini menyebutkan, kasus siswa ilegal itu sudah pasti melibatkan banyak pihak, baik sekolah, orang tua siswa, maupun dinas.
"Kasus itu termasuk kasus KKN, sehingga tindakan hukum yang harus dilakukan, harus menyasar banyak pihak," tuturnya.
Ditambahkannya, jika hal itu tidak segera ditindak yang rugi pihak sekolah dan siswa itu sendiri.
"Kita berterima kasih karena Ombudsman Sumut fokus mengungkap itu sehingga masyarakat semakin tahu permasalahan dunia pendidikan di daerah ini," ungkapnya.