Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily - Natuna. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui kapal-kapal pencuri ikan belum sepenuhnya hilang dari laut Indonesia. Padahal sudah ratusan kapal berhasil ditangkap dan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Susi mengaku, beberapa bulan belakangan ini masih mendapatkan informasi bahwa tim Satgas Anti Illegal Fishing berhasil menangkap kapal pencuri ikan.
"Oh masih, kemarin kita baru tangkap di Selat Malaka, kapal berbendera Malaysia, tapi ABK-nya dari Myanmar," kata Susi di Pantai Batu Sindu, Natuna, Minggu (28/1).
Selain itu, kata Susi, kapal-kapal pencuri ikan berbendera Vietnam juga berhasil ditangkap saat tengah berlayar di laut Natuna Utara.
"Natuna juga ada kapal Vietnam yang kita dapat dua bulan yang lalu," tambah dia.
Saat ini, kata Susi, pemerintah setidaknya tengah memproses sekitar 90-an kapal pencuri ikan. Di mana, seluruhnya telah masuk proses pengadilan.
"Kita masih ada proses pengadilan mungkin hampir 90-an kapal, ada yang sudah inkrah separuh ada yang belum," ujar dia.
Diketahui untuk memberantas pencurian ikan, Susi membentuk Satuan Tugas (Satgas) anti illegal fishing yang terdiri dari 12 anggota. Tim tersebut berisikan orang-orang dari lembaga seperti Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, hingga kepolisian.
Sejak 2014-2017, wanita asli Pangandaran ini telah telah menenggelamkan 363 kapal pencuri ikan di laut Indonesia. Rinicannya adalah Vietnam sebanyak 188 kapal, Filipina 77 kapal, Malaysia 52 kapal, Thailand 22 kapal, Indonesia 19 kapal, Papua Nugini 2 kapal, China 1 kapal, Laos 1 kapal dan negara lainnya 1 kapal. (dtf)