Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Gunung Kidul. Sebuah ladang pertanian milik warga di Gunung Kidul ambles. Luas ladang yang ambles semakin lebar sehingga membuat warga khawatir. Untuk mengantisipasi kemudian dipasang garis polisi. Lokasi ladang yang ambles itu dulunya adalah luweng yang ditutup warga menggunakan batu.
Lokasi ladang yang ambles terletak di Dusun Ngondelkulon, Krambilsawit, Kecamatan Saptosari. Ladang tersebut Harjo Wiyono, Giyono dan Ngadiman. Ladang yang ambles tersebut cukup luas dengan membentuk lubang dengan panjang sekitar 20 meter, lebar 5-7 meter dan kedalaman 5 meter.
"Sementara tindakan yang kami lakukan hanya memasang garis polisi agar warga tidak masuk," kata Bhabimkamtibmas Desa Krambilsawit, Aipda Y. Suranto kepada wartawan di tempat kejadian, Senin (29/1/2018).
Seorang warga setempat, Parwanto menjelaskan sebenarnya amblesnya ladang milik warga sudah berlangsung sejak tanggal 11 Desember 2017 lalu. Namun amblesnya ladang tersebut terus melebar sehingga membuat warga khawatir. Setiap kali hujan turun air dipastikan menggenangi lokasi.
"Untuk masalah ini sudah kami dilaporkan ke Pak Kades, tetapi memang sulit ditangani," jelasnya.
Dia menurutkan belum lama ini di sekitar lokasi masih ada pohon Turi, tetapi sekarang sudah hilang itu. Menurutnya, warga was-was karena beberapa hari terakhir kerap turun hujan lebat. Dengan intensitas hujan tinggi, warga khawatir amblesnya ladang tersebut semakin meluas merembet ladang-ladang milik warga lainnya.
"Kalau berdasarkan cerita turun temurun memang ladang di sini dulunya ada luwengnya, terus sama warga ditutup pakai batu. Setelah banyak tanah yang mengendap sama warga dijadikan lahan pertanian," jelasnya.
Kades Krambilsawit, Wagiya menambahkan, pemdes tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi tanah ambles tersebut. Menurutnya, peristiwa tersebut adalah fenomena alam yang tidak terduga.
"Kami jelas kesusahan bagaimana cara menangani kasus ini. Apalagi ini (tanah ambles) berada di tengah ladang. Truk tidak bisa masuk, mau diurug habis berapa rit batu nanti," pungkas dia.
Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Gunungkidul, Sutaryono menambahkan, pihaknya belum mendapatkan laporan adanya peristiwa tersebut. Namun dia tidak kaget dengan kejadian ini. Sebab, menurutnya amblesnya tanah di lahan karst sudah biasa."Mungkin di tanah karst tersebut kemungkinan ada rongganya. Kemudian saat musim penghujan air masuk ke dalam rongga. Terjadi proses kimiawi menyebabkan lubang melebar dan tanah sekitar ambles," pungkas dia. (dtc)