Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Kunjungan Kenegaraan Presiden Jokowi ke Afghanistan, Senin (29/1) merupakan yang kedua dilakukan Presiden Republik Indonesia setelah Presiden Sukarno pada 1961. Kala itu Afghanistan masih berbentuk kerajaan yang dipimpin Mohammad Zahir Shah yang berkuasa sejak 1933 hingga 1973.
Dari rekaman video milik Departemen Pers dan Informasi Kerajaan Afghanistan terlihat Sukarno tiba di Bandara Kabul dengan menumpang Pesawat Pan American pada 18 Mei, disambut langsung sang Raja dengan hangat. Tak cuma itu, dalam video yang diunggah di akun youtube oleh Pranoto Pranoto pada 27 Maret 2014 itu, pemerintah Afghanistan juga menggelar upacara secara militer untuk menyambut Sukarno.
Dalam sambutannya, Raja Zahir menyebut Sukarno bukan orang tamu asing bagi Afghanistan. Segenap rakyatnya mengenal sosok Sukarno sebagai bapak bangsa dan proklamator kemerdekaan Indonesia. Afghanistan merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Tapi negara itu baru resmi membuka kantor kedutaan di Jakarta pada 1954. Setahun kemudian, Afghanistan berperan aktif dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung, 1955.
Dalam sambutannya Sukarno menyatakan, situasi politik global saat itu masih harus terus diperjuangan oleh negara-negara di Asia dan Afrika. Karena itu diantara mereka perlu bersatu dan saling bekerja sama secara erat guna menghadapi perang dingin antar dua negara Adidaya.
Tak cuma karangan bunga dari tiga bocah Afghanistan, puluhan ribu warga dan pelajar di Kota Kabul menyambut dan mengelu-elukan kedatangan Sukarno.
Mereka melambaikan tangan dan mengibarkan bendera merah putih kecil dari pinggiran jalan sepanjang Bandara menuju Istana Darul Aman. Sukarno dan Raja Zahir yang menumpang sedan dengan kap terbuka tampak semringah dan membalas lambaian mereka.Usai upacara penyambutan, giliran Perdana Menteri Sardar Mohammad Daud Khan yang mendampingi Sukarno dan memperkenalkan kepada sejumlah anggota kabinet yang ikut hadir menyambut di Bandara Udara Kabul.
Setelah beristirahat sejenak, Sukarno berziarah ke makam raja-raja Afghanistan. Dia meletakan karangan bunga dan berdoa di sana. Dari Taman Makam Pahlawan, Sukarno dan Raja Zahir melakukan pembicaraan empat mata membahas sejumlah isu strategis kedua negara maupun kawasan.
Menjelang sore, ditemani walikota Kabul, Presiden Sukarno bertemu puluhan ribu warga Afghanistan di alun-alun kota Kabul. Di situ, seorang gadis mengalungkan sehelai syal dan memberikan medali pandu kehormatan kepada Sukarno.
Pada malam harinya, Raja Zahir menggelar jamuan makan malam yang dihadiri para pejabat dan perwakilan diplomatik negara-negara sahabat. Dan keesokan harinya, Sukarno diajak sang Raja menyaksikan atraksi pesawat militer. Sukarno juga sempat diperkenalkan kepada empat pilot pesawat tempur yang telah menampilkan atraksinya.
Raja Zahir sepertinya benar-benar sangat menghormati Sukarno dan berupaya menyenangkan tamu kehormatannya itu. Dari bandara militer, dia menggelar jamuan ringan di sebuah taman. Iringan musik tradisional dan lantunan lagu-lagu rakyat Afghanistan berkumandang selama jamuan.
Di malam kedua, giliran Sukarno yang menjamu sang raja dan Perdana Menteri Sardar Mohammad Daud Khan di sebuah Hotel di Kabul. Sebelum itu, Sukarno dan Daud saling bertukar cindera mata. Lawatan Sukarno berakhir pada 20 Mei.
Kini kondisi dunia telah berubah, Afghanistan didera konflik bertahun-tahun. Pemerintahan Sukarno sendiri sudah berakhir tapi persahabatan kedua negara masih terjalin dengan baik. (dtc)