Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Marysville. Beberapa pabrik mobil saat ini tak lagi menggunakan tenaga manusia, melainkan tenaga robot. Bahkan ke depan diprediksi tenaga manusia tidak lagi dibutuhkan.
Tapi tidak dengan Honda. Pabrikan asal Jepang itu mempercayai tenaga manusia masih dibutuhkan dalam merakit mobil-mobil buatannya.
"Kami tidak bisa mengganti sentuhan tangan manusia, penglihatan, pendengaran, dan penciuman (dalam memproduksi mobil)," kata Chief Operating Officer Honda Manufacturing Tom Shoupe dikutip motor1, Senin (29/1).
Bagi Honda, tenaga manusia sangatlah dibutuhkan terutama di proses akhir perakitan. Honda sendiri tak menambah sistem kerobotannya dalam merakit mobil sejak pabrik di daerah Marysville itu dibuka. Hanya ada 20 robot yang bekerja membantu perakitan mobil.
"Anda harus memiliki waktu yang tak bisa digantikan oleh peran robot," kata mantan pekerja pabrik James Erwin.
Bukan hanya Honda saja yang masih membutuhkan tenaga manusia dalam memproduksi mobil-mobilnya. Hal serupa juga dilakukan oleh Mercedes-Benz dan Toyota.
Ini berbeda dengan Tesla yang justru memilih lebih banyak menggunakan tenaga robot saat merakit mobil.
"Tenaga manusia tidak dibutuhkan khususnya pada saat proses produksi. Memang masih banyak orang yang terlibat di dalam pabrik, namun tugas mereka adalah merawat mesin hingga memperbaikinya. Namun untuk proses produksi tak ada tenaga manusia yang dibutuhkan," ungkap Bos Tesla Elon Musk. (dto)