Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Masyarakat Indonesia di seluruh wilayah dapat menyaksikan fenomena super blue blood moon, yang akan terjadi besok malam. Ini tempat terbaik untuk menyaksikannya versi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Seluruh wilayah Indonesia bisa melihat. Tentunya pertama daerah yang terbuka karena diharapkan tidak ada gangguan, halangan dari benda sekitarnya," ujar Kepala Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Prabowo saat dihubungi, Selasa (30/1/2018).
Untuk menyaksikan fenomena langka tersebut secara jelas, Mulyono menyebut akan sangat bagus bila cuaca cerah. Lalu, suasana gelap di sekitar tempat menonton juga menjadi faktor pendukung berikutnya.
"Barangkali akan lebih terlihat ketika di daerah yang relatif lebih gelap karena kalau misalkan perkotaan, mungkin banyak lampu-lampu, kan itu kontras antara bulan dan kondisi sekitar. Akan lebih menjadi... istilahnya agak lebih susah untuk membedakan kejadiannya yang mana," tutur dia.
Lalu, di mana daerah di Indonesia yang menurutnya terbaik dalam posisi menyaksikan super blue blood moon?
"Secara spesifik tidak bisa memastikan karena itu kan selalu bergerak. Okelah Jakarta pada saat jam tertentu akan jadi terbaik, tapi pada menit berikutnya, itu bergeser terus tempat kita melihat gerhana maksimum, kan bergeser terus, dari barat ke arah timur, timur, timur," jelas Mulyono.
Jakarta sendiri terkenal akan gedung-gedung pencakar langitnya. Mulyono menyebut spot-spot di gedung tinggi dapat dipakai masyarakat Ibu Kota untuk menyaksikan gerhana tersebut.
"Saya rasa cukup menarik kalau misalkan bisa di puncak itu. Tapi catatannya jangan di sekitar kita cahayanya (terang), (itu) relatif agak berkurang, kan yang kita lihat kontrasnya," papar dia.
Gerhana super blue blood moon di Indonesia bagian barat dicatat BMKG akan mulai terjadi sekitar pukul 17.50 WIB dan berakhir pada pukul 23.10 WIB. Puncak gerhana diprediksi BMKG berlangsung pada pukul 20.30 WIB.
Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko sebelumnya menyebut masyarakat Indonesia, termasuk Jakarta, tetap bisa menyaksikan fenomena langka tersebut meski cuaca berawan dan hujan. Mereka dapat menyaksikannya melalui teropong bintang. Ada beberapa tempat di Jakarta yang menyediakan fasilitas tersebut, salah satunya Planetarium Cikini, Jakarta Pusat.
"Kalau kondisinya berawan, ya tidak memungkinkan. Maka, yang memungkinkan ya di Planetarium, kalau peralatan lebih canggih," ujar Hary.
Pemprov DKI juga menyiapkan 7 lokasi bagi warga Jakarta yang hendak menyaksikan fenomena tersebut. "Pemprov itu 7 lokasi, Fatahillah, terus Kepulauan Seribu, Taman Impian Wijaya Ancol, Setu Babakan, Planetarium Cikini, Taman Mini, Monas. Yang jelas, ada 7 yang diselenggarakan oleh Pemprov," kata Hary. (dtc)