Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Gorontalo. Maryam Habu (55), seorang ibu di Dusun 2 Batu Putih, Desa Isimu Raya, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, terpaksa tinggal di kandang kambing miliknya. Pasalnya, dia tidak tahan berkelahi dengan anak kandungnya.
Sudah seminggu Maryam tinggal di kandang kambing. Makan, tidur, dan melakukan aktivitas sehari-hari dilakoninya di kandang itu.
Kandang kambing dibuat sedemikian rupa agar bisa membuat dirinya terhindar dari hujan dan panas. Setelah menjual seekor kambingnya seharga Rp 900 ribu, uangnya dibelikan papan tripleks, peralatan dapur, dan makanan.
"Saya menjual kambing satu-satunya untuk membuat dinding dan keperluan dapur lainnya," kata Maryam, Senin (30/1/2018).
Dia menceritakan, karena tidak punya rumah, dia menumpang di rumah anaknya. Anaknya itu sudah menikah dan memiliki rumah sendiri.
Namun, karena masalah air yang dinilai berlebihan oleh anaknya, Maryam dimarahi. Anaknya tersebut pun sudah tidak mau lagi berbicara dengannya.
Maryam tidak ingin masalah itu berlarut-larut. Karena itu, dia memutuskan meninggalkan rumah anaknya dan hidup di kandang kambing yang hanya berjarak 10 meter dari rumah anaknya.
"Saya tak sanggup lagi tinggal di rumahnya," ujar Maryam.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Maryam bekerja serabutan. Terkadang dia mencari uang dengan bekerja pada juragan jagung, seperti menanam jagung atau mengupas kulit jagung.
Kini Maryam tak perlu khawatir lagi. Sejumlah donatur memberikan bantuan dengan membangun sebuah rumah berukuran 6x10 meter di tempat itu.
Sore tadi, Kapolres Gorontalo AKBP Purwanto bersama camat setempat dan para donatur menyambangi Maryam. Mereka melakukan peletakan batu pertama di rumah darurat yang selama ini menjadi kandang kambing.
"Saya bersyukur kita memiliki orang-orang yang peduli terhadap orang-orang yang kurang mampu. Mudah-mudahan Tuhan memudahkan rezeki mereka dan kepada Ibu Maryam tidak usah bersedih lagi. Tuhan Yang Maha Esa memiliki rezeki yang tak terhingga," kata Purwanto. (dtc)
====
HUKUM
-------
Pelaku Bunuh Diri di Bendung Gerak Banyumas Ditemukan Meninggal
Medanbisnisdaily.com - Banyumas - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi Warso (38) yang melakukan bunuh diri di Bendung Gerak Serayu, Banyumas. Warso diketemukan dalam kondisi meninggal oleh penambang pasir.
"Korban kami evakuasi setelah kami menerima laporan pada pukul 17.45 WIB. Jarak dari lokasi awal sekitar 2 kilometer," kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono, dalam laporan tertulisnya yang diterima wartawan, Selasa (30/1/2018) petang.
Warso melakukan aksi bunuh diri dengan terjun dari pintu nomor 4-5 Bendung Gerak Serayu pada pada Senin (29/1) kemarin. Aksi Warso saat itu disaksikan Tim SAR yang sedang mencari orang hanyut di Sungai Serayu.
Menurut Mulwahyono, Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian selama dua hari. Tim pencari adalah gabungan dari unsur Basarnas Pos SAR Cilacap, Tagana Kabupaten Banyumas, BPBD Kabupaten Banyumas,
Kepolisian berhasil mengidentifikasi pemilik kendaraan Supra X bernomor polisi R 5965 AJ yang digunakan korban sesaat sebelum terjun dari Bendung Gerak Serayu. Korban diketahui bernama Warso, warga Desa Brani RT 3 RW 2 Kecamatan Sampang, Cilacap."Saat ini korban (Warso) sudah kami bawa ke Puskesmas Kebasen Banyumas untuk dilakukan pemeriksaan sebelum diserahkan ke pihak keluarga," ucapnya. (dtc)