Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Rantauprapat. WS Rendra memang sudah pergi beberapa tahun lalu. Namun karyanya masih bisa dinikmati sampai sekarang. Kelompok teater Medan, Lab Teater Cetra, sore nanti akan menampilkan salah satu karya seniman si Burung Merak tentang prahara percintaan di Klaten Jawa Tengah, idi Gedung Nasional, Rantauprapat, Labuhanbatu.
Sang sutradara, Akbar Fakhrizal, mengatakan, naskah Rendra berjudul Kenang-kenangan Seorang Wanita Pemalu ini akan dipentaskan selama dua hari, dimulai hari ini, Rabu (31/1/2018) dan besok Kamis (1/2/2018). Pementasannya dimulai sebanyak dua sesi, yakni sesi pertama pada pukul 16.00 WIB dan sesi kedua pukul 20.00 WIB.
Di waktu yang tersisa beberapa jam sebelun pementasan, kata dia, seluruh pemain sedang berlatih beberapa soundtrack untuk dibawakan di acara talk show di Radio RSPD Rantauprapat. Talkshow ini selain sebagai media publikasi dan informasi, juga sebagai pemanfaatan bahwa radio masih jadi media informasi yang relevan sampai saat ini, khususnya Rantauprapat.
"Teater seolah memiliki kewajiban untuk bersinergi dengan media di luar panggung pertunjukan. Pementasan ini menggunakan ticketing, Rp 20.000 untuk pelajar dan Rp 25.000 untuk umum," katanya kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (30/1/2018), di Rantau Prapat.
Pihaknya juga terus melakukan pematangan keaktoran, artistik dan para penata. Walaupun sebenarnya naskah ini sudah 2 kali dipentaskan di Medan namun latihan masih terus dilakukan demi sebuah keseriusan kelompok menghadirkan aktor, pemusik, artistik dalam sebagai proses dan pertunjukan yang akan dipertontonkan kepada publik atau masyarakat.
Namun, untuk di pementasan di Labuhanbatu ini ada yang berbeda dengan pementasan di Medan. Kali ini pihaknya juga melibatkan beberapa musisi dan seniman rupa Labuhanbatu.
Tentang naskah ini, dikatakannya, selain masih menjadi bahan latihan dan kajian dalam Laboratorium Teater Cetra, juga karena ingin berbagi dengan daerah yang sedikit banyaknya butuh referensi dan tontonan theater. Jadi, lanjutnya, selain pertunjukan, secara tidak langsung juga memberikan workshop proses dan manajemen theater kepada para generasi pelaku teater di Labuhanbatu.
Dia menambahkan, pementasan di Labuhanbatuini merupakan bentuk dukungan terhadap program Kunjungan Teater setelah terbentuknya Forum Seni dan Teater (Foster) Labuhanbatu yang sudah dideklarasikan di Rantau Prapat pada 28 Januari 2018, disaksikan oleh beberapa tokoh teater dan sastra dari Medan, seluruh kelompok teater Labuhanbatu Raya, serta masyarakat pecinta seni serta yang akan dilaksanakan setiap setahun sekali di bulan Januari.
"Kolaborasi proses pasti terjadi dengan Foster. Saya mau bilang, lalu, nikmat teater mana lagi yang kita dustakan," katanya sambil tertawa dan menyibakkan rambut panjangnya.
Naskah ini disutradarai Akbar Fakhrizal, diperankan Kasih Hasibuan Ridho Vivaldi, Mbak Nanda, Dilapati, Ozy Azhari, Babe Syuhada, Amik dan Krezz. Naskah ini disajikan dengan perpaduan antara monolog dan tone atau musik pengiring. Akbar menyebut pertunjukan berdurari 60 menit ini sebagai monotone teater.
Naskah ini berkisah tentang prahara percintaan di Klaten, Jawa Tengah Tokoh utama tanpa nama cintanya kandas ditinggal ke Jakarta oleh sang kekasih Ahmad Karnaen, seorang pemuda tampan idaman banyak gadis yang mengungkapkan rasa cintanya ke Jakarta. Klaten menjadi saksi prahara cinta tak kesampaian wanita pemalu.