Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Pyongyang. Korea Utara (Korut) mengecam pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai 'pelanggar HAM terang-terangan'. Kecaman ini disampaikan saat Trump memulai pidato kenegaraan pertama di hadapan Kongres AS, atau yang biasa disebut State of the Union (SOTU).
Seperti dilansir AFP, Rabu (31/1), kecaman ini masuk dalam laporan buku putih tahunan soal pelanggaran HAM oleh AS yang dirilis Korut melalui kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) pada hari ini.
"AS, sang 'penjaga demokrasi' dan 'pemenang HAM', mengangkat skema HAM tapi tidak akan pernah bisa menutupi identitas sesungguhnya sebagai pelanggar HAM terang-terangan," sebut laporan buku putih Korut seperti dikutip KCNA.
"Diskriminasi ras dan kebencian pada orang lain menjadi penyakit serius yang melekat ke dalam sistem sosial AS, dan semakin memburuk sejak Trump menjabat," imbuh laporan buku putih Korut itu, merujuk pada demo rusuh di Charlottesville, AS tahun lalu.
Laporan buku putih Korut itu juga menyebut kelas pekerja di AS 'melayang di atas jurang mimpi buruk', dengan kekurangan rumah yang layak dan pekerjaan yang pantas serta melonjaknya biaya perawatan medis. Sementara beberapa pejabat tinggi pemerintahan Trump, sebut Korut, merupakan 'miliarder dari kalangan konglomerat' dengan total aset mencapai US$ 14 miliar.
"Kebijakan pemerintahan Trump yang antipopuler yang dicapai secara terbuka selama satu tahun, tanpa pengecualian, hanya diperuntukkan bagi segelintir kalangan orang kaya," tuding Korut melalui laporan buku putih ini.
Sementara itu diketahui bahwa catatan penegakan HAM di Korut dikritik habis-habisan oleh AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Diperkirakan terdapat sekitar 120 ribu tahanan politik di Korut. Beberapa waktu terakhir, AS merilis laporan HAM tahunan yang secara konsisten menempatkan Korut di antara negara-negara pelanggar HAM terburuk di dunia.
Laporan PBB tahun 2014 menyebut Korut melakukan pelanggaran HAM 'tanpa ada tandingan di dunia kontemporer ini'. Laporan PBB itu didasarkan pada keterangan ratusan warga Korut yang mengasingkan diri. Korut menyebut laporan PBB itu sebagai 'fiksi' yang dikarang AS dan sekutunya.
Dalam pidato kenegaraannya di Capitol, Washington DC pada Selasa (30/1) malam, Trump juga membahas soal isu Korut. Trump menyebut rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-Un memiliki 'karakter bejat'. Belum ada reaksi resmi dari Korut terkait pidato terbaru Trump ini. (dtc)