Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang lambat dalam mengundang peran swasta dalam hal penyerapan anggaran untuk sektor perhubungan karena terlalu mengandalkan APBN.
Hal itu dia sampaikan dalam pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Pagu Kebutuhan Rencana Kerja Dan Anggaran (RKA) Tahun 2019 Kemenhub, di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (1/2).
"Terus terang Kementerian Perhubungan saya anggap adalah yang paling agak lamban dalam menentukan atau mendorong dan mengundang peranan swasta ini dalam berbagai macam hal," katanya.
Ada hal yang dianggapnya melatarbelakangi hal tersebut. Kemenhub dianggap lebih memilih menggunakan cara konservatif dalam mengandalkan anggaran yang hanya bertumpu pada kas negara.
"Ada semacam konservatisme yang cukup besar tapi saya juga anggap ini karena insentif, karena pakai dana APBN paling gampang, anda enggak repot. Tinggal pokoknya lobi paling kuat ke Kementerian Keuangan, dapat alokasi Bappenas dan menjaga di DPR supaya (anggaran) tidak dipotong atau bahkan minta DPR untuk tambah anggaran," lanjutnya.
Selain itu dengan mengandalkan APBN maka kementerian tidak perlu pusing-pusing mencari skema lain dalam hal pembiayaan untuk belanja.
"Karena kalau bicara dengan skema non APBN anda mulai repot, berapa porsi dari saya, berapa porsi dari BUMN, berapa dari swasta dan fungsi koordinasi menjadi lebih rumit belum kalau kemudian bisa diatur atur sendiri," tambahnya. (dtf)