Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Garut. Kantor cabang biro perjalanan PT Solusi Balad Lumampang (SBL) di Garut mengaku kesulitan mengembalikan uang calon jemaah umrah. Sebab seluruh uang yang dikumpulkan dari jemaah kini telah berada di kantor pusat. SBL travel disorot publik lantaran bosnya menjadi tersangka kasus penipuan.
"Sudah disetorkan (uangnya) ke pusat. Masalahnya seperti itu. Seandainya kita mau refund, sedangkan kantor pusatnya kan tutup," ucap salah seorang pengurus SBL cabang Garut, Amung Sunarya, kepada wartawan di kantor cabang SBL travel, Jalan Guntur Malati, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018).
Seratusan warga Garut yang mendaftar menjadi calon jemaah umrah itu meminta perlindungan kepada Pemkab Garut. Calon jemaah menuntut agar PT SBL segera mengembalikan uang yang sudah mereka setorkan.
Berdasarkan surat dari pengurus pusat PT SBL, menurut Amung, manajemen bersedia mengembalikan uang para calon jemaah umrah. Namun pengembalian uangnya harus melewati proses selama tiga bulan.
"Kalau gagal (berangkat), pak Aom sudah mengajukan refund. Jadi refund itu, data jemaah semuanya dimasukkan, kemudian nanti diajukan ke pusat. Prosesnya tiga bulan. Itu menurut yang ada di surat," ujarnya.
Amung menyebut seluruh cabang SBL di daerah, termasuk Garut, turut menjadi korban. "Posisinya juga seluruh cabang, semua jadi korban juga. Karena kita adalah kepanjangan tangan," katanya.
Saat ini, sambung Amung, pihaknya tengah mengusahakan pemberangkatan para calon jemaah umrah yang sudah mendaftar. Dia juga meminta Polda Jabar memberikan kesempatan agar kantor pusat PT SBL pusat beroperasi lagi.
"Kalau seandainya Polda (Jabar) membebaskan, memberikan ruang, kepada PT SLB untuk mengoperasionalkan kantor yang ada di pusat, kita enak untuk mengatur jadwal dan mengajukan pemberangkatan," ucap Amung. (dtc)