Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi bakal ada rematch atau tanding ulang antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Sebelumnya, dua tokoh itu bertarung sengit di Pilpres 2014 dengan Jokowi keluar sebagai pemenang.
Survei dilakukan pada periode 7-14 Januari 2018 dengan metode multistage random sampling. Ada 1.200 responden yang disurvei. Margin of error survei 2,9 persen. Metode wawancara adalah tatap muka dan menggunakan kuesioner.
"Sangat mungkin terjadi rematch antara Jokowi versus Prabowo. Karena saat ini elektabilitas Prabowo paling tinggi di antara penantang lain," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby, Jumat (2/2/2018).
Menurutnya, Prabowo bisa maju kembali menjadi capres pada 2019 andai partainya, yaitu Gerindra, bisa membangun koalisi, salah satunya dengan PKS. Jika Prabowo urung maju, Adjie menyebut Jokowi akan bertarung dengan tokoh capres lainnya.
"Jika Prabowo tidak maju capres, maka lawan Jokowi yang mungkin adalah antara lain Jokowi versus AHY, Jokowi versus Anies Baswedan, atau Jokowi versus Gatot Nurmantyo," sebutnya.
Dikatakannya, keuntungan Prabowo jika tetap maju melawan Jokowi pada Pilpres 2019 adalah dapat mengerek tingkat keterpilihan Gerindra di Pileg 2019. Menurut Adjie, Pilpres dan Pileg 2019 yang digelar serentak sangat terkait satu sama lain.
"Dengan menjadi kompetitor utama Jokowi, Gerindra dapat terkerek menjadi partai papan atas," terangnya. (dtc)