Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Ketua BEM UI 2018, Zaadit Taqwa, menegaskan aksi 'kartu kuning' kepada Presiden Jokowi bukan aksi bayaran. Ia mengatakan hal itu murni inisiatif BEM UI dan 6 fakultas lainnya.
"Terkait adanya tudingan kalau misalkan aksi ini adalah aksi bayaran, bahwa itu semua adalah bohong, tidak benar. Aksi ini pure dari hati nurani mahasiswa untuk menyambut Jokowi dan memperingatkan Jokowi untuk bisa melaksanakan tugas-tugasnya yang belum selesai," ujar Zaadit di Pusgiwa, UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018).
"Gerakan ini tujuannya untuk memberikan peringatan untuk Pak Jokowi, bukan untuk mempermalukan atau menjelek-jelekkan nama baik Jokowi," sambungnya.
Zaadit juga menegaskan aksi 'kartu kuning' untuk Jokowi ini tidak terkait dengan aksi lain atau terafiliasi dengan organisasi lain, termasuk Jaringan Aktivis Kampus (JAK).
"Aksi hari ini, aksi yang dilakukan oleh BEM UI dan 6 BEM fakultas lainnya, tidak terafiliasi dengan aksi JAK yang sebelumnya sempat viral poster-posternya maupun aksi-aksi lain yang timbul setelah hadir hari ini," kata Zaadit.
"Aksi ini adalah aksi yang pure dilakukan oleh BEM UI, BEM FKM, BEM FIK, BEM Fasilkom, BEM FIB, BEM FMIPA, BEM Vokasi UI," sambungnya.
Zaadit memberi 'kartu kuning' ke Jokowi dalam acara Dies Natalis ke-68 UI. Aksinya itu kemudian dihalau Paspampres. Pihak Istana sendiri mengatakan Jokowi tidak tersinggung oleh kejadian tersebut. (dtc)