Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Terbunuhnya Budi Cahyono, guru yang dianaya muridnya HI di Sampang Jawa Timur menghebohkan dunia pendidikan di Indonesia.
Guru kesenian di SMA 1 Terjun itu dikabarkan meninggal dunia setelah dianiaya muridnya di dalam dan di luar sekolah. Hal ini dikarenakan HI tidak terima ketika wajahnya dicoret menggunakan tinta oleh Budi ketika ketahuan tidur di dalam kelas.
Menanggapi hal ini, pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Fazli Rachman kepada wartawan mengatakan sangat menyayangkan hal itu terjadi.
Menurutnya kejadian ini menunjukkan kurang berhasilnya sistem pendidikan saat ini. Fazli menilai hal ini terjadi karena pilar-pilar pendidikan tidak berjalan. Peran sekolah, keluarga, dan lingkungan bermain siswa tidak mampu bersinergi menciptakan kepribadian yang baik di diri siswa.
"Mendidik seorang siswa itu bukan hanya dibebankan kepada sekolah, ada peran keluarga dan lingkungan bermain siswa untuk menciptakan kepribadian siswa," tutur Fazli yang juga sebgai peneliti Pusham Unimed.
"Guru harus membangun suasana mengajar yang menyenangkan bagi siswa dan bagi keluarga agar menjaga lingkungan bermain anak agar berada dilingkungan yang cenderung mengajarkan kebaikan," katanya lagi.
Siswa yang melakukan penganiayaan kepada gurunya sudah diamankan pihak Polres Sampang Jawa Timur.