Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir mengakui adanya usulan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan guna kebutuhan Asian Games. Tapi, itu tak berarti terjadi over budget.
Deputi Keuangan INASGOC Gatot S. Dewa Broto mengatakan INASGOC sejatinya telah mendapatkan Rp 1,79 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia 2018. Namun jumlah itu ternyata masih kurang.
INASGOC masih butuh tambahan Rp 1,1 triliun untuk menutupi kebutuhan pembayaran sewa venue, serta opening dan closing ceremony.
INASGOC sempat berharap kekurangan dana bisa ditutup dari sponsor. Tapi target ini pesimistis bisa dicapai karena waktu yang sudah mepet. Maka INASGOC mengusulkan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan.
Namun, munculnya usulan itu menimbulkan anggapan jika INASGOC berlebihan dalam menyusun anggaran. Erick menyanggahnya.
"Jika bicara tiga tahun lalu, kebutuhan anggaran Asian Games itu sebenarnya Rp 8,7 triliun. Tapi, yang disetujui pemerintah hanya Rp 4,5 triliun. Sementara total keseluruhan sebetulnya Rp 6,5 triliun. Dengan rincian Rp 4,5 triliun penyelenggaraan, Rp 1 triliun 'kan sponsor, Rp 1 triliun lagi pajak. Jadi tidak menyalahi omset besar," kata Erick saat ditemui usai peresmian lapangan tenis outdoor dan indoor GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2).
"Karena pajak harus bayar. Misalnya, kami dapat sponsor dari BUMN, 'kan harus bayar 10% untuk pemerintah. Ini mekanisme alur dana, bukan kami melebihi budget. Ini masalah cash flow saja," kata Erick.
"Apalagi di host city contractsebagai tuan rumah memang tidak ada pajak, tapi realitanya kan tidak mungkin kami tidak bayar pajak karena di Indonesia ada Undang-Undang," tambahnya.
Erick juga menjelaskan bahwa ini bukan usulan dadakan. Menurutnya, ini adalah kewajiban yang memang harus dipenuhi pemerintah.
"Jadi sebenarnya usulan Rp 1,1 triliun itu terbagi Rp 600 miliar pajak dan Rp 500 miliar dana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan karena kami baru dapat Rp 3,7 triliun," imbuh Bos Mahaka Group ini.(dts)