Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Setelah sukses meluncurkan roket terkuat sejagat, apalagi yang akan dilakukan oleh Iron Man dunia nyata ini?
CEO SpaceX, sekaligus Tesla dan The Boring Company, Elon Musk, membeberkan beberapa rencana yang akan dilakukannya setelah kesuksesan roket Falcon Heavy dalam uji coba peluncuran perdananya.
Meskipun terlihat mudah dan mulus, namun pria kelahiran Afrika Selatan ini menyatakan bahwa kegagalan mesin yang dialami oleh salah satu pendorong Falcon Heavy sehingga membuatnya mendarat di laut, menjadi cerminan jika tidak semuanya berjalan sesuai rencana.
Satu lagi yang disampaikannya adalah kesulitan yang dialami olehnya beserta tim SpaceX dalam mewujudkan peluncuran Falcon Heavy.
Pria kelahiran 28 Juni 1971 mengatakan bahwa total investasi perusahaan pada Falcon Heavy telah melebihi dari angka yang dapat ia terima. Hal tersebut dikarenakan pembatalan program sebanyak tiga kali yang disebabkan kesulitan dalam merancang desain.
Elon Musk memperkirakan bahwa anggaran yang telah dikeluarkan SpaceX untuk Falcon Heavy lebih dari USD 500 juta (Rp 6,7 triliun), atau mungkin bisa lebih lagi dari kisaran tersebut.
Meski tak dapat dipungkiri bahwa jumlah tersebut memang sangat besar, namun masih jauh lebih sedikit dibanding biaya yang dibutuhkan NASA untuk mengembangkan Saturn V pada 1970 lalu, yang melebihi USD 6 miliar.
Misi demonstrasi Falcon Heavy sendiri sudah selesai setelah dorongan terakhir yang diberikan pada Tesla Roadster dan Star Man untuk berpetualang hingga sabuk asteroid telah dilakukan.
Akan tetapi, Elon musk mengatakan bahwa Falcon Heavy masih bisa melakukan hal yang lebih. Ia menjelaskan dengan memberikan gambaran bahwa roket tersebut dapat meluncurkan objek menuju Pluto, bahkan lebih jauh lagi.
Terkait dengan proyek SpaceX ke depan, persiapan versi kedua dari kapsul Dragon untuk membawa kru manusia ke luar angkasa tengah menjadi sorotan utama perusahaan.
"Kami memperkirakan dapat menerbangkan kru manusia ke orbit pada akhir tahun ini," ujar Elon Musk, seperti dikutip dari CNET, Kamis (8/2).
Selain itu, mereka juga sedang menyiapkan drone ship baru yang didesain oleh SpaceX untuk mendukung operasional kapsul tersebut. Yakni sebagai tempat pendaratan Dragon.
"Kami akan memiliki kapal khusus yang mirip sarung tangan penangkap yang dapat berguna untuk Dragon," ucapnya.
Selain untuk Dragon, sistem tersebut juga disebutnya dapat berguna untuk menangkap bagian yang terlepas dari bagian atas roket yang biasa digunakan untuk membawa muatan.
Lebih jauh lagi, Elon Musk turut menyebutkan roket yang akan digunakannya untuk ke Mars, yaitu BFR. Ia mengatakan bahwa roket tersebut dapat menjalani uji coba akhir tahun ini di Texas, yang akan fokus pada kemampuan BFR untuk kembali lagi ke Bumi setelah terbang ke atmosfer.
Untuk uji coba BFR menuju orbit, Elon Musk memperkirakan tes tersebut dapat berlangsung tiga hingga empat tahun mendatang.
Hal ini menunjukkan bahwa SpaceX sepertinya tertinggal dengan lini masa mereka, mengingat perusahaan tersebut sempat menyebutkan akan melakukan peluncuran perdana menuju Mars pada 2022, dan menyusul setelahnya empat unit roket tambahan dua tahun kemudian.(dtn)