Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Tawaran akuisisi senilai USD 121 miliar atau sekitar Rp 1.644 triliun dari Broadcom ditolak oleh Qualcomm, meski nilainya sudah ditingkatkan dari tawaran sebelumnya.
Meski begitu, Qualcomm bukan berarti menutup pintu rapat-rapat untuk tawaran akuisisi oleh Broadcom tersebut. Pasalnya perusahaan yang bermarkas di San Diego, Amerika Serikat tersebut menawarkan pertemuan dengan pihak Broadcom, yang bertujuan untuk menjelaskan masalah utama dari penawaran tersebut.
Menurut Qualcomm, tawaran tersebut mempunyai masalah serius dalam hal defisiensi nilai dan kejelasan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/2).
Uang senilai USD 121 miliar dari Broadcom merupakan akumulasi dari penawaran USD 82 per lembar saham, dengan rincian USD 60 merupakan uang tunai dan sisanya berbentuk saham milik Broadcom.
Sebelumnya, pada November 2017 lalu, Broadcom sempat menawarkan USD 70 per lembar saham, dengan pembagian USD 60 lewat uang tunai dan USD 10 dalam saham.
Tawaran itu ditolak oleh Qualcomm, yang kemudian membuat Broadcom menominasikan pergantian beberapa direktur pada dewan direksi Qualcomm. Broadcom belum lama ini meninggikan nilai akuisisi, tapi tetap saja Qualcomm bergeming.(dtn)