Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Moskow. Militer Amerika Serikat dianggap membiarkan para anggota kelompok ISIS, yang menderita kekalahan serius di Suriah dan Irak, untuk menyusup ke Afghanistan.
Hal tersebut disampaikan utusan kepresidenan Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov.
"Patut diperhatikan bahwa para ekstremis sendiri dan senjata-senjata untuk mereka, menurut berbagai keterangan saksi, kerap dikirimkan ke wilayah Afghanistan dengan helikopter-helikopter," kata Kabulov seperti dilansir media Press TV, Sabtu (10/2).
"Dengan AS dan NATO sepenuhnya mengontrol wilayah udara di atas Afghanistan, ada banyak alasan untuk meyakini bahwa mereka punya andil dalam hal itu, atau setidaknya, tidak menghalangi penerbangan tersebut, meskipun Washington dan Brussels membantah itu," imbuh diplomat Rusia tersebut.
Sebelumnya pada 23 Desember 2017, Kabulov mengingatkan bahwa sekitar 10 ribu anggota ISIS diperkirakan berada di Afghanistan, dan jumlah mereka terus bertambah.
"Daesh telah meningkatkan kekuasaannya dengan signifikan di negara itu belakangan ini. Menurut perkiraan kami, jumlah militan mencapai 10.000 dan terus bertambah, khususnya dikarenakan militan-militan baru yang tiba dari Suriah dan Irak," kata Kabulov saat itu.
Pada November 2017 lalu, mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan pada jaringan televisi Al-Jazeera bahwa AS berkolusi dengan ISIS di Afghanistan dan membiarkan para militan ISIS berkembang di negara konflik tersebut.
"Dalam pandangan saya, di bawah keberadaan penuh AS, pengawasan, militer, politik, intelijen, Daesh (nama lain ISIS) telah muncul. Dan selama dua tahun, rakyat Afghan menjerit keras mengenai penderitaan mereka. Tak ada yang dilakukan," cetus Karzai saat itu. (dtc)