Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com, - Medan. Bayi perempuan berumur 2 bulan itu bernama Salwa Nurhajizah, anak kelima dari pasangan Irwan (41) dan Nur Aidah (39), warga Desa Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara. Bayi mungil itu didiagnosa mengidap penyakit penyempitan jantung.
Saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Bunda Thamrin, Jalan Sei Batang Hari, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan.
Ibunda Salwa, Nur Aidah menceritakan bahwa sejak dilahirkan pada awal Desember 2017 melalui operasi sesar di RS Bhayangkara Tebing Tinggi, bayi dengan berat 2,5 Kg itu dalam keadaan sehat.
"Pas melahirkan Salwa, saya operasi sesar dan pas lahir tidak ada gejala penyakit apa-apa. Usai lahir kami pun membawa Salwa pulang ke ke rumah," ucap Nur Aidah, di RS Bunda Thamrin, Minggu (11/2/2018).
Pada saat berumur 1 bulan, lanjut Nur Aidah, Salwa diakikah dan dikhitan. Tak berapa lama setelah itu putrinya awalnya mulai diserang gejala batuk.
"Keesokan harinya, Salwa minum susu formula. Sebelumnya kan dia minum ASI. Setelah minum susu formula itu, kami letak di ayunan tiba-tiba kejang. Badannya membiru. Kami pun langsung panik dan membawanya ke Puskesmas," ucapnya.
Karena penyakit Salwa tidak kunjung membaik, pada 18 Januari 2018, keluarganya membawa Salwa ke RS Inalum yang berada di Tanjung Gading, Batubara.
"Di sana kata mereka tidak ada alat. Kemudian kami bawa ke RS Dr Kumpulan Pane dan menginap satu malam," tutur Ibunda Salwa.
Saat berada di RS Inalum, Salwa tidak ditempatkan di ruangan bayi. Tapi di kamar yang isinya delapan tempat tidur (bangsal). D imana, kondisi itu tidak cocok buat Salwa.
"Setelah satu hari di situ, kami mau dirujuk ke empat rumah sakit pilihannya. Namun, 4 jam lebih kami menunggu rujukan kemana. Kami tanya ke rumah sakit, kemana akan diberangkatkan, rumah sakit tidak meresponnya," ujar Nur Aidah.
Kemudian pada 19 Januari 2018, pihak keluarga membawa Salwa ke RS Bunda Thamrin yang berada di Medan.
"Karena ada kenalan kami menyarankan ke RS Bunda Thamrin. Terus diurus barulah kami berangkat kemari. Di sini langsung ditangani, gak ada kumat-kumat lagi. Gak ada kejang lagi. Dua hari di sini baru keluar hasil diagnosanya itu," ungkap Nur Aidah.
Namun, saat Salwa di rawat di RS Bunda Thamrin, pihak keluarga terdaftar sebagai pasien umum. Di mana, semua biaya ditanggung oleh mereka.
Karena keterbatasan biaya, untuk proses penyembuhan bayi Salwa, pihak keluarga sudah mengupayakan segala cara bahkan sudah menjual harta benda untuk kesembuhan sang bayi. Ibunda Salwa mengatakan kepada wartawan, kiranya ada pihak dermawan yang mau meringankan beban mereka.
"Semua-semua sudah kami jual untuk biaya Salwa. Karena kami tidak punya BPJS. Kami berharap kiranya ada dermawan yang membatu kami," pinta kedua orang tua Salwa.
Bayi Salma mengidap penyakit penyempitan jantung dirawat di RS Bunda Thamrin, Medan.