Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sleman. Penyerang Gereja Santa Lidwina, Sleman, melukai pastor yang sedang memimpin misa saat itu, Romo Karl Edmund Prier. Romo Prier saat ini masih menjalani perawatan.
Romo Prier adalah misionaris asal Jerman yang datang ke Indonesia pada tahun 1964. Romo Prier selama ini dikenal sebagai sosok di balik Pusat Musik Liturgi Yogyakarta.
"Dia kan aktif di PML, masih di PML, mengajar musik inkulturasi budaya kombinasi antara tradisi," kata Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Gereja Katolik Keuskupan Agung Semarang, Endra Wijayanto, Minggu (11/2).
Dikutip dari tesis bertajuk 'BIOGRAFI KARL-EDMUND PRIER PERJALANAN HIDUP DAN KARYA-KARYANYA' karya Rianti Mardalena Pasaribu, Romo Prier telah banyak berkarya di bidang inkulturasi musik liturgi
Romo Prier belajar musik di Jerman hingga dia terpanggil menjadi biarawan dan melanjutkan studi Novisiat di Serikat Jesuit dan mengambil studi filsafat di Munchen. Pada 1960, datang tawaran untuk tugas misionaris di Indonesia.
Romo Prier merintis Pusat Musik Liturgi Yogyakarta khususnya sebagai wadah inkulturasi musik liturgi. Pada 11 Juli 1971, PML Yogyakarta didirikan.
Dikutip dari laman Facebook PML Yogyakarta, Romo Prier menciptakan beberapa lagu Mazmur. Lagu-lagunya antara lain "Bangkitlah" (MB 319) dan "Misa Raya II" (MB 177 dst.). Beberapa buku karya Romo Prier antara lain Ilmu Bentuk Musik (1996) dan Kamus Musik (2009).
Romo Prier saat ini dirawat di RS Panti Rapih, Yogyakarta. Kabar terakhir, Romo Prier menjalani operasi karena terluka saat diserang. (dtc)