Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batam. Badan Narkotika Nasional (BNN) masih menyelidiki jaringan penyelundup sabu 1 ton yang diangkut dengan kapal Sunrise Glory. Sebab, informasi awal yang diperoleh BNN, sabu itu seberat 3 ton.
"Ini lagi kita kembangkan dengan TNI AL, karena informasi yang kita dapat awalnya ada tiga ton. Kapal ini telah beberapa kali masuk ke (wilayah) Indonesia," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) di Lanal Batam, Kepulauan Riau, Minggu (11/2).
Buwas mengatakan, BNN juga akan menjalin kerja sama dengan sejumlah negara tetangga. Kerja sama itu untuk mengungkap keberadaan dua ton sabu yang belum diketahui hingga saat ini.
"Kerja sama internasional kita bekerja terus dan ini infonya kita peroleh dari Cina. Australia juga memberi info kepada kita, termasuk Taiwan," ujarnya.
Sebelumnya, Kapal Sunrise Glory ditangkap oleh KRI Sigurot-864 pada Rabu (7/2) di Perairan Selat Phillips. Kapal ini ditangkap karena melintas diluar Traffic Separation Scheme (TSS) masuk perairan Indonesia dengan mengibarkan bendera Singapura, sehingga pergerakannya mencurigakan.
Setelah ditangkap, kapal ini pun ditambatkan ke Dermaga Lanal Batam pada Kamis (8/2). Saat pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dari BNN, Lantamal Batam dan Bea Cukai Pusat, ditemukan sabu sebanyak 41 karung beras dengan perkiraan berat lebih dari 1000 kilogram. Sabu tersebut ditemukan di antara tumpukan karung beras dalam palka bahan makanan.(dtc)