Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Yogyakarta. RS Panti Rapih Yogyakarta tempat korban penyerangan Gereja Lidwina, Sleman dijaga ketat aparat baik dari kepolisian maupun dari TNI. Para aparat ini berjaga di pintu masuk Instansi Gawat Darurat (IGD) dan pintu masuk rumah sakit tersebut.
Berdasarkan pantauan, ada belasan aparat yang berjaga, Minggu (11/2). Satu unit mobil polisi Sabhara Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terparkir persis di sebelah timur pintu masuk rumah sakit tersebut.
Tercatat masih ada tiga korban, salah satunya Romo Edmund Prier yang masih dirawat secara intensif di RS Panti Rapih.
Selain untuk mengamankan korban, aparat kepolisian dan TNI ini menjaga ketat RS diduga juga untuk mengamankan rencana kunjungan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Panglima TNI ke RS Panti Rapih untuk melihat kondisi terakhir para korban.
Staf Humas Panti Rapih Yogyakarta, Sugeng membenarkan memang ada informasi bahwa Raja Keraton Ngayogyakarta sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mau berkunjung ke RS. Namun dia belum bisa memastikan rencana kunjungan tersebut.
"Sri Sultan (HB X) rencana kesini, itu menurut informasi dari putrinya tadi, GKR Hayu. Sementara kalau informasi kedatangan Panglima TNI kami belum tahu," jelasnya.(dtc)